BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 20 Desember 2009

Perkembangan Islam d Indonesia dan Cara Masuknya

A. Awal Masuknya Islam di Indonesia

Ketika Islam datang di Indonesia, berbagai agama dan kepercayaan seperti animisme, dinamisme, Hindu dan Budha, sudah banyak dianut oleh bangsa Indonesia bahkan dibeberapa wilayah kepulauan Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu dan Budha. Misalnya kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat, kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan sebagainya. Namun Islam datang ke wilayah-wilayah tersebut dapat diterima dengan baik, karena Islam datang dengan membawa prinsip-prinsip perdamaian, persamaan antara manusia (tidak ada kasta), menghilangkan perbudakan dan yang paling penting juga adalah masuk kedalam Islam sangat mudah hanya dengan membaca dua kalimah syahadat dan tidak ada paksaan.
Tentang kapan Islam datang masuk ke Indonesia, menurut kesimpulan seminar “ masuknya Islam di Indonesia” pada tanggal 17 s.d 20 Maret 1963 di Medan, Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama hijriyah atau pada abad ke tujuh masehi. Menurut sumber lain menyebutkan bahwa Islam sudah mulai ekspedisinya ke Nusantara pada masa Khulafaur Rasyidin (masa pemerintahan Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib), disebarkan langsung dari Madinah.

B. Cara Masuknya Islam di Indonesia

Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan peperangan ataupun penjajahan. Islam berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan cara damai dan persuasif berkat kegigihan para ulama. Karena memang para ulama berpegang teguh pada prinsip Q.S. al-Baqarah ayat 256 :


Artinya :
Tidak ada paksaan dalam agama (Q.S. al-Baqarah ayat 256)

Adapun cara masuknya Islam di Indonesia melalui beberapa cara antara lain ;

1. Perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia). Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama Islam.

2. Kultural
Artinya penyebaran Islam di Indonesia juga menggunakan media-media kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali sanga di pulau jawa. Misalnya Sunan Kali Jaga dengan pengembangan kesenian wayang. Ia mengembangkan wayang kulit, mengisi wayang yang bertema Hindu dengan ajaran Islam. Sunan Muria dengan pengembangan gamelannya. Kedua kesenian tersebut masih digunakan dan digemari masyarakat Indonesia khususnya jawa sampai sekarang. Sedang Sunan Giri menciptakan banyak sekali mainan anak-anak, seperti jalungan, jamuran, ilir-ilir dan cublak suweng dan lain-lain.

3. Pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut. Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri. Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang pesantren terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia.

4. Kekuasaan politik
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya keSultanan Demak, merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan komunikasi, bahu membahu dan tolong menolong dalam melindungi dakwah Islam di Nusantara. Keadaan ini menjadi cikal bakal tumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa mendatang.


C. Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah Nusantara

1. Di Sumatra
Kesimpulan hasil seminar di Medan tersebut di atas, dijelaskan bahwa wilayah Nusantara yang mula-mula dimasuki Islam adalah pantai barat pulau Sumatra dan daerah Pasai yang terletak di Aceh utara yang kemudian di masing-masing kedua daerah tersebut berdiri kerajaan Islam yang pertama yaitu kerajaan Islam Perlak dan Samudra Pasai.
Menurut keterangan Prof. Ali Hasmy dalam makalah pada seminar “Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh” yang digelar tahun 1978 disebutkan bahwa kerajaan Islam yang pertama adalah kerajaan Perlak. Namun ahli sejarah lain telah sepakat, Samudra Pasailah kerajaan Islam yang pertama di Nusantara dengan rajanya yang pertama adalah Sultan Malik Al-Saleh (memerintah dari tahun 1261 s.d 1297 M). Sultan Malik Al-Saleh sendiri semula bernama Marah Silu. Setelah mengawini putri raja Perlak kemudian masuk Islam berkat pertemuannya dengan utusan Syarif Mekkah yang kemudian memberi gelar Sultan Malik Al-Saleh.
Kerajaan Pasai sempat diserang oleh Majapahit di bawah panglima Gajah Mada, tetapi bisa dihalau. Ini menunjukkan bahwa kekuatan Pasai cukup tangguh dikala itu. Baru pada tahun 1521 di taklukkan oleh Portugis dan mendudukinya selama tiga tahun. Pada tahun 1524 M Pasai dianeksasi oleh raja Aceh, Ali Mughayat Syah. Selanjutnya kerajaan Samudra Pasai berada di bawah pengaruh keSultanan Aceh yang berpusat di Bandar Aceh Darussalam (sekarang dikenal dengan kabupaten Aceh Besar).
Munculnya kerajaan baru di Aceh yang berpusat di Bandar Aceh Darussalam, hampir bersamaan dengan jatuhnya kerajaan Malaka karena pendudukan Portugis. Dibawah pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah atau Sultan Ibrahim kerajaan Aceh terus mengalami kemajuan besar. Saudagar-saudagar muslim yang semula berdagang dengan Malaka memindahkan kegiatannya ke Aceh. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Iskandar Muda Mahkota Alam ( 1607 - 1636).
Kerajaan Aceh ini mempunyai peran penting dalam penyebaran Agama Islam ke seluruh wilayah Nusantara. Para da’i, baik lokal maupun yang berasal dari Timur Tengah terus berusaha menyampaikan ajaran Islam ke seluruh wilayah Nusantara. Hubungan yang telah terjalin antara kerajaan Aceh dengan Timur Tengah terus semakin berkembang. Tidak saja para ulama dan pedagang Arab yang datang ke Indonesia, tapi orang-orang Indonesia sendiri banyak pula yang hendak mendalami Islam datang langsung ke sumbernya di Mekah atau Madinah. Kapal-kapal dan ekspedisi dari Aceh terus berlayar menuju Timur Tengah pada awal abad ke 16. Bahkan pada tahun 974 H. atau 1566 M dilaporkan ada 5 kapal dari kerajaan Asyi (Aceh) yang berlabuh di bandar pelabuhan Jeddah. Ukhuwah yang erat antara Aceh dan Timur Tengah itu pula yang membuat Aceh mendapat sebutan Serambi Mekah.

2. Di Jawa
Benih-benih kedatangan Islam ke tanah Jawa sebenarnya sudah dimulai pada abad pertama Hijriyah atau abad ke 7 M. Hal ini dituturkan oleh Prof. Dr. Buya Hamka dalam bukunya Sejarah Umat Islam, bahwa pada tahun 674 M sampai tahun 675 M. sahabat Nabi, Muawiyah bin Abi Sufyan pernah singgah di tanah Jawa (Kerajaan Kalingga) menyamar sebagai pedagang. Bisa jadi Muawiyah saat itu baru penjajagan saja, tapi proses dakwah selanjutnya dilakukan oleh para da’i yang berasal dari Malaka atau kerajaan Pasai sendiri. Sebab saat itu lalu lintas atau jalur hubungan antara Malaka dan Pasai disatu pihak dengan Jawa dipihak lain sudah begitu pesat.

Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para Wali Sanga, yaitu :
a. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
Beliau dikenal juga dengan sebutan Syeikh Magribi. Ia dianggap pelopor penyebaran Islam di Jawa. Beliau juga ahli pertanian, ahli tata negara dan sebagai perintis lembaga pendidikan pesantren. Wafat tahun 1419 M.(882 H) dimakamkan di Gapura Wetan Gresik
b. Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel)
Dilahirkan di Aceh tahun 1401 M. Ayahnya orang Arab dan ibunya orang Cempa, ia sebagai mufti dalam mengajarkan Islam tak kenal kompromi dengan budaya lokal. Wejangan terkenalnya Mo Limo yang artinya menolak mencuri, mabuk, main wanita, judi dan madat, yang marak dimasa Majapahit. Beliau wafat di desa Ampel tahun 1481 M.
Jasa-jasa Sunan Ampel :
1) Mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Dari pesantren ini lahir para mubalig kenamaan seperti : Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (Sultan Demak pertama), Raden Makhdum (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat) dan Maulana Ishak yang pernah diutus untuk menyiarkan Islam ke daerah Blambangan.
2) Berperan aktif dalam membangun Masjid Agung Demak yang dibangun pada tahun 1479 M.
3) Mempelopori berdirinya kerajaan Islam Demak dan ikut menobatkan Raden Patah sebagai Sultan pertama.

c. Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku)
Ia putra Syeikh Yakub bin Maulana Ishak. Ia sebagai ahli fiqih dan menguasai ilmu Falak. Dimasa menjelang keruntuhan Majapahit, ia dipercaya sebagai raja peralihan sebelum Raden Patah naik menjadi Sultan Demak. Ketika Sunan Ampel wafat, ia menggantikannya sebagai mufti tanah Jawa.

d. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
Putra Sunan Ampel lahir tahun 1465. Sempat menimba ilmu ke Pasai bersama-sama Raden Paku. Beliaulah yang mendidik Raden Patah. Beliau wafat tahun 1515 M.

e. Sunan Kalijaga (Raden Syahid)
Ia tercatat paling banyak menghasilkan karya seni berfalsafah Islam. Ia membuat wayang kulit dan cerita wayang Hindu yang diislamkan. Sunan Giri sempat menentangnya, karena wayang Beber kala itu menggambarkan gambar manusia utuh yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kalijaga mengkreasi wayang kulit yang bentuknya jauh dari manusia utuh. Ini adalah sebuah usaha ijtihad di bidang fiqih yang dilakukannya dalam rangka dakwah Islam.

f. Sunan Drajat
Nama aslinya adalah Syarifudin (putra Sunan Ampel, adik Sunan Bonang). Dakwah beliau terutama dalam bidang sosial. Beliau juga mengkader para da’i yang berdatangan dari berbagai daerah, antara lain dari Ternate dan Hitu Ambon.

g. Syarif Hidayatullah
Nama lainnya adalah Sunan Gunung Jati yang kerap kali dirancukan dengan Fatahillah, yang menantunya sendiri. Ia memiliki keSultanan sendiri di Cirebon yang wilayahnya sampai ke Banten. Ia juga salah satu pembuat sokoguru masjid Demak selain Sunan Ampel, Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang. Keberadaan Syarif Hidayatullah dengan kesultanannya membuktikan ada tiga kekuasaan Islam yang hidup bersamaan kala itu, yaitu Demak, Giri dan Cirebon. Hanya saja Demak dijadikan pusat dakwah, pusat studi Islam sekaligus kontrol politik para wali.
h. Sunan Kudus
Nama aslinya adalah Ja’far Sadiq. Lahir pada pertengahan abad ke 15 dan wafat tahun 1550 M. (960 H). Beliau berjasa menyebarkan Islam di daerah kudus dan sekitarnya. Ia membangun masjid menara Kudus yang sangat terkenal dan merupakan salah satu warisan budaya Nusantara.

i. Sunan Muria
Nama aslinya Raden Prawoto atau Raden Umar Said putra Sunan Kalijaga. Beliau menyebarkan Islam dengan menggunakan sarana gamelan, wayang serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria, disebelah utara kota Kudus.
Diparuh awal abad 16 M, Jawa dalam genggaman Islam. Penduduk merasa tentram dan damai dalam ayoman keSultanan Demak di bawah kepemimpinan Sultan Syah Alam Akbar Al Fatah atau Raden Patah. Hidup mereka menemukan pedoman dan tujuan sejatinya setelah mengakhiri masa Siwa-Budha serta animisme. Merekapun memiliki kepastian hidup bukan karena wibawa dan perbawa sang Sultan, tetapi karena daulah hukum yang pasti yaitu syari’at Islam
“Salokantara” dan “Jugul Muda” itulah dua kitab undang-undang Demak yang berlandaskan syari’at Islam. Dihadapan peraturan negeri pengganti Majapahit itu, semua manusia sama derajatnya, sama-sama khalifah Allah di dunia. Sultan-Sultan Demak sadar dan ikhlas dikontrol oleh kekuasaan para Ulama atau Wali. Para Ulama itu berperan sebagai tim kabinet atau merangkap sebagai dewan penasehat Sultan.
Dalam versi lain dewan wali sanga dibentuk sekitar 1474 M. oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel), membawahi Raden Hasan, Maftuh Ibrahim, Qasim (Sunan Drajat) Usman Haji (ayah Sunan Kudus, Raden Ainul Yakin (Sunan Gresik), Syekh Sutan Maharaja Raden Hamzah, dan Raden Mahmud. Beberapa tahun kemudian Syekh Syarif Hidayatullah dari Cirebon bergabung di dalamnya. Sunan Kalijaga dipercaya para wali sebagai muballig keliling. Disamping wali-wali tersebut, masih banyak Ulama yang dakwahnya satu kordinasi dengan Sunan Ampel hanya saja, sembilan tokoh Sunan Wali Sanga yang dikenal selama ini memang memiliki peran dan karya yang menonjol dalam dakwahnya.

3. Di Sulawesi
Ribuan pulau yang ada di Indonesia, sejak lama telah menjalin hubungan dari pulau ke pulau. Baik atas motivasi ekonomi maupun motivasi politik dan kepentingan kerajaan. Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan merambah Celebes atau Sulawesi. Menurut catatan company dagang Portugis pada tahun 1540 saat datang ke Sulawesi, di tanah ini sudah ditemui pemukiman muslim di beberapa daerah. Meski belum terlalu banyak, namun upaya dakwah terus berlanjut dilakukan oleh para da’i di Sumatra, Malaka dan Jawa hingga menyentuh raja-raja di kerajaan Gowa dan Tallo atau yang dikenal dengan negeri Makasar, terletak di semenanjung barat daya pulau Sulawesi.
Kerajaan Gowa ini mengadakan hubungan baik dengan kerajaan Ternate dibawah pimpinan Sultan Babullah yang telah menerima Islam lebih dahulu. Melalui seorang da’i bernama Datuk Ri Bandang agama Islam masuk ke kerajaan ini dan pada tanggal 22 September 1605 Karaeng Tonigallo, raja Gowa yang pertama memeluk Islam yang kemudian bergelar Sultan Alaudin Al Awwal (1591-1636 ) dan diikuti oleh perdana menteri atau Wazir besarnya, Karaeng Matopa.
Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam Gowa Tallo menyampaikan pesan Islam kepada kerajaan-kerajaan lain seperti Luwu, Wajo, Soppeng dan Bone. Raja Luwu segera menerima pesan Islam diikuti oleh raja Wajo tanggal 10 Mei 1610 dan raja Bone yang bergelar Sultan Adam menerima Islam tanggal 23 November 1611 M. Dengan demikian Gowa (Makasar) menjadi kerajaan yang berpengaruh dan disegani. Pelabuhannya sangat ramai disinggahi para pedagang dari berbagai daerah dan manca negara. Hal ini mendatangkan keuntungan yang luar biasa bagi kerajaan Gowa (Makasar). Puncak kejayaan kerajaan Makasar terjadi pada masa Sultan Hasanuddin (1653-1669).


4. Di Kalimantan
Islam masuk ke Kalimantan atau yang lebih dikenal dengan Borneo melalui tiga jalur. Jalur pertama melalui Malaka yang dikenal sebagai kerajaan Islam setelah Perlak dan Pasai. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis kian membuat dakwah semakin menyebar sebab para muballig dan komunitas muslim kebanyakan mendiamai pesisir barat Kalimantan.
Jalur kedua, Islam datang disebarkan oleh para muballig dari tanah Jawa. Ekspedisi dakwah ke Kalimantan ini mencapai puncaknya saat kerajaan Demak berdiri. Demak mengirimkan banyak Muballig ke negeri ini. Para da’i tersebut berusaha mencetak kader-kader yang akan melanjutkan misi dakwah ini. Maka lahirlah ulama besar, salah satunya adalah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Jalur ketiga para da’i datang dari Sulawesi (Makasar) terutama da’i yang terkenal saat itu adalah Datuk Ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan.

a. Kalimantan Selatan
Masuknya Islam di Kalimantan Selatan adalah diawali dengan adanya krisis kepemimpinan dipenghujung waktu berakhirnya kerajaan Daha Hindu. Saat itu Raden Samudra yang ditunjuk sebagai putra mahkota oleh kakeknya, Raja Sukarama minta bantuan kepada kerajaan Demak di Jawa dalam peperangan melawan pamannya sendiri, Raden Tumenggung Sultan Demak (Sultan Trenggono) menyetujuinya, asal Raden Samudra kelak bersedia masuk Islam.
Dalam peperangan itu Raden Samudra mendapat kemenangan. Maka sesuai dengan janjinya ia masuk Islam beserta kerabat keraton dan penduduk Banjar. Saat itulah tahun (1526 M) berdiri pertama kali kerajaan Islam Banjar dengan rajanya Raden Samudra dengan gelar Sultan Suryanullah atau Suriansyah. Raja-raja Banjar berikutnya adalah Sultan Rahmatullah (putra Sultan Suryanullah), Sultan Hidayatullah (putra Sultan Rahmatullah dan Marhum Panambahan atau Sultan Musta’in Billah. Wilayah yang dikuasainya meliputi daerah Sambas, Batang Lawai, Sukadana, Kota Waringin, Sampit Medawi, dan Sambangan.

b. Kalimantan Timur
Di Kalimantan Timur inilah dua orang da’i terkenal datang, yaitu Datuk Ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan, sehingga raja Kutai (raja Mahkota) tunduk kepada Islam diikuti oleh para pangeran, para menteri, panglima dan hulubalang. Untuk kegiatan dakwah ini dibangunlah sebuah masjid.
Tahun 1575 M, raja Mahkota berusaha menyebarkan Islam ke daerah-daerah sampai ke pedalaman Kalimantan Timur sampai daerah Muara Kaman, dilanjutkan oleh Putranya, Aji Di Langgar dan para penggantinya.

5. Di Maluku.
Kepulauan Maluku terkenal di dunia sebagai penghasil rempah-rempah, sehingga menjadi daya tarik para pedagang asing, tak terkecuali para pedagang muslim baik dari Sumatra, Jawa, Malaka atau dari manca negara. Hal ini menyebabkan cepatnya perkembangan dakwah Islam di kepulauan ini.
Islam masuk ke Maluku sekitar pertengahan abad ke 15 atau sekitar tahun 1440 dibawa oleh para pedagang muslim dari Pasai, Malaka dan Jawa (terutama para da’i yang dididik oleh para Wali Sanga di Jawa). Tahun 1460 M, Vongi Tidore, raja Ternate masuk Islam. Namun menurut H.J De Graaft (sejarawan Belanda) bahwa raja Ternate yang benar-benar muslim adalah Zaenal Abidin (1486-1500 M). Setelah itu Islam berkembang ke kerajaan-kerajaan yang ada di Maluku. Tetapi diantara sekian banyak kerajaan Islam yang paling menonjol adalah dua kerajaan , yaitu Ternate dan Tidore.

Raja-raja Maluku yang masuk Islam seperti :
a. Raja Ternate yang bergelar Sultan Mahrum (1465-1486).
b. Setelah beliau wafat digantikan oleh Sultan Zaenal Abidin yang sangat besar jasanya dalam menyiarkan Islam di kepulauan Maluku, Irian bahkan sampai ke Filipina.
c. Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaluddin.
d. Raja Jailolo yang berganti nama dengan Sultan Hasanuddin.
e. Pada tahun 1520 Raja Bacan masuk Islam dan bergelar Zaenal Abidin.

Selain Islam masuk dan berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke Irian yang disiarkan oleh raja-raja Islam di Maluku, para pedagang dan para muballig yang juga berasal dari Maluku.
Daerah-daerah di Irian Jaya yang dimasuki Islam adalah : Miso, Jalawati, Pulau Waigio dan Pulau Gebi.

D. Peranan Umat Islam dalam Mengusir Penjajah.

Ketika kaum penjajah datang, Islam sudah mengakar dalam hati bangsa Indonesia, bahkan saat itu sudah berdiri beberapa kerajaan Islam, seperti Samudra Pasai, Perlak, Demak dan lain-lain. Jauh sebelum mereka datang, umat Islam Indonesia sudah memiliki identitas bendera dan warnanya adalah merah putih. Ini terinspirasi oleh bendera Rasulullah saw. yang juga berwarna merah dan putih. Rasulullah saw pernah bersabda :” Allah telah menundukkan pada dunia, timur dan barat. Aku diberi pula warna yang sangat indah, yakni Al-Ahmar dan Al-Abyadl, merah dan putih “. Begitu juga dengan bahasa Indonesia. Tidak akan bangsa ini mempunyai bahasa Indonesia kecuali ketika ulama menjadikan bahasa ini bahasa pasar, lalu menjadi bahasa ilmu dan menjadi bahasa jurnalistik.
Beberapa ajaran Islam seperti jihad, membela yang tertindas, mencintai tanah air dan membasmi kezaliman adalah faktor terpenting dalam membangkitkan semangat melawan penjajah. Bisa dikatakan bahwa hampir semua tokoh pergerakan, termasuk yang berlabel nasionalis radikal sekalipun sebenarnya terinspirasi dari ruh ajaran Islam. Sebagai bukti misalnya Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat) tadinya berasal dari Sarekat Islam (SI); Soekarno sendiri pernah jadi guru Muhammadiyah dan pernah nyantri dibawah bimbingan Tjokroaminoto bersama S.M Kartosuwiryo yang kelak dicap sebagai pemberontak DI/TII; RA Kartini juga sebenarnya bukanlah seorang yang hanya memperjuangkan emansipasi wanita. Ia seorang pejuang Islam yang sedang dalam perjalanan menuju Islam yang kaaffah. Ketika sedang mencetuskan ide-idenya, ia sedang beralih dari kegelapan (jahiliyah) kepada cahaya terang (Islam) atau minaz-zulumati ilannur (habis gelap terbitlah terang). Patimura seorang pahlawan yang diklaim sebagai seorang Nasrani sebenarnya dia adalah seorang Islam yang taat. Tulisan tentang Thomas Mattulessy hanyalah omong kosong. Tokoh Thomas Mattulessy yang ada adalah Kapten Ahmad Lussy atau Mat Lussy, seorang muslim yang memimpin perjuangan rakyat Maluku melawan penjajah. Demikian pula Sisingamangaraja XII menurut fakta sejarah adalah seorang muslim.
Semangat jihad yang dikumandangkan para pahlawan semakin terbakar ketika para penjajah berusaha menyebarkan agama Nasrani kepada bangsa Indonesia yang mayoritas sudah beragama Islam yang tentu saja dengan cara-cara yang berbeda dengan ketika Islam datang dan diterima oleh mereka, bahwa Islam tersebar dan dianut oleh mereka dengan jalan damai dan persuasif yakni lewat jalur perdagangan dan pergaulan yang mulia bahkan wali sanga menyebarkannya lewat seni dan budaya. Para da’i Islam sangat paham dan menyadari akan kewajiban menyebarkan Islam kepada orang lain, tapi juga mereka sangat paham bahwa tugasnya hanya sekedar menyampaikan. Hal ini sesuai dengan Q.S. Yasin ayat 17 :”Tidak ada kewajiban bagi kami hanyalah penyampai (Islam) yang nyata”. (Q.S. Yasin : 17)
Di bawah ini hanya sebagian kecil contoh atau bukti sejarah perjuangan umat Islam Indonesia dalam mengusir penjajah.

1. Penjajah Portugis

Kaum penjajah yang mula-mula datang ke Nusantara ialah Portugis dengan semboyan Gold (tambang emas), Glory (kemulyaan, keagungan), dan Gospel (penyebaran agama Nasrani).
Untuk menjalankan misinya itu Portugis berusaha dengan menghalalkan semua cara. Apalagi saat itu mereka masih menyimpan dendamnya terhadap bangsa Timur (Islam) setelah usai Perang Salib . Dengan modal restu sakti dari Paus Alexander VI dalam suatu dokumen bersejarah yang terkenal dengan nama “Perjanjian Tordesillas” yang berisi, bahwa kekuasaan di dunia diserahkan kepada dua rumpun bangsa: Spanyol dan Portugis. Dunia sebelah barat menjadi milik Spanyol dan sebelah timur termasuk Indonesia menjadi milik Portugis.
Karena itu Portugis sangat bernafsu untuk menguasai negeri Zamrud Katulistiwa yang penuh dengan rempah-rempah yang menggiurkan. Pertama mereka menyerang Malaka dan menguasainya (1511 M), kemudian Samudra Pasai tahun 1521 M. Mulailah mereka mengusik ketenangan berniaga di perairan nusantra yang saat itu banyak para pedagang muslim dari Arab. Demikian pula para pedagang dari Demak dan Malaka yang saat itu sudah terjalin sangat erat. Portugis nampaknya sengaja ingin mematahkan hubungan Demak dan Malaka, dan sekaligus tujuannya ingin merebut rempah-rempah yang merupakan komoditi penting saat itu. Banyak kapal-kapal mereka dirampas oleh Portugis termasuk kapal pedagang muslim Arab.
Dengan sikapnya yang tak bersahabat dan arogan dari penjajah Portugis, seluruh kerajaan yang ada di Nusantara kemudian melakukan perlawanan kepada Portugis meskipun dalam waktu dan tempat yang berlainan. Kerajaan Aceh misalnya sempat minta bantuan kerajaan Usmani di Turki dan negara-negara Islam lain di Nusantara, sehingga dapat membangun kekuatan angkatan perangnya dan dapat menahan serangan Portugis. Demikian pula, mendengar perlakuan Portugis yang zalim terhadap para pedagang warga Demak muslim, Sultan Demak dan para wali merasa terpanggil untuk berjihad. Halus dihadapi dengan halus, keras dilawan dengan keras. Kalau orang-orang Portugis mengobarkan semangat Perang Salib, maka Sultan Demak dan para wali mengobarkan semangat jihad Perang Sabil.
Pada tahun 1512 Demak dibawah pimpinan Adipati Yunus memimpin sendiri armada lautnya menyerang Portugis yang saat itu sudah menguasai Malaka, tapi kali ini mengalami kegagalan karena persenjataan lawan begitu tangguh penyerangan kedua kalinya dilakukan tahun 1521 dengan mengerahkan armada yang berkekuatan 100 buah kapal dan dibantu oleh balatentara Aceh dan Sultan Malaka yang telah terusir, yang sasarannya sama yaitu mengusir pasukan asing Portugis dari wilayah Nusantara demi mengamankan jalur niaga dan dakwah yang memanjang dari Malaka-Demak dan Maluku. Namun perjuangannya tidak berhasil pula, bahkan ia gugur mati syahid dalam pertempuran tersebut. Sebab itulah ia mendapat gelar ”Pangeran sabrang lor” artinya pangeran yang menyebrangi lautan di sebelah utara.
Sepeninggal Adipati Yunus, perlawanan terhadap Portugis diteruskan oleh Sultan Trenggana (1521-1546) dan juga oleh putranya Sultan Prawoto. Meskipun pada masa Sultan Prawoto negara dalam keadaan goncang karena perseteruan dalam negeri tapi kekuatan perang untuk melawan dan mempertahankan diri dari serangan Portugis masih terus digalang. Diberitakan, bahwa saat itu Demak masih sanggup membangun kekuatan militernya terutama angkatan lautnya yang terdiri dari 1000 kapal-kapal layar yang dipersenjatai. Setiap kapal itu mampu memuat 400 prajurit masing-masing mempunyai tugas pengamanan wilayah Nusantara dari serangan Portugis.
Kalau perlawanan umat Islam terhadap penjajah Portugis di Malaka mengalami kegagalan, namun terhadap penjajah Portugis di Sunda Kelapa (Jakarta) dan Maluku memperoleh hasil yang gemilang. Adalah panglima Fatahillah (menantu Sultan Syarif Hidayatullah) pada tahun 1526 M. memimpin pasukan Demak menyerang Portugis di Sunda Kelapa lewat jalur laut. Mereka berhasil mengepung dan merebutnya dari tangan penjajah Portugis, kemudian diganti namanya menjadi Fathan Mubina diambil dari Quran Surat al-Fath ayat satu. Fathan Mubina diterjemahkan menjadi Jayakarta (Jakarta). Peristiwa ini terjadi pada tanggal 22 Juni 1527 M, yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya kota Jakarta.
Di Maluku, Portugis menghasut dan mengadu domba kerajaan Islam Ternate dan Tidore. Namun kemudian rakyat Ternate sadar, sehingga mereka dibawah pimpinan Sultan Haerun berbalik melawan Portugis. Nampaknya yang menjadi persoalan bukan hanya faktor perdagangan atau ekonomi, tapi juga persoalan penyebaran agama oleh Portugis. Kristenisasi secara besar-besaran terutama pada tahun 1546 dilakukan oleh seorang utusan Gereja Katolik Roma Fransiscus Xaverius dengan sangat ekstrimnya ditengah-tengah penduduk muslim dan di depan mata seorang Sultan Ternate yang sangat saleh, tentu saja membuat rakyat marah dan bangkit melawan Portugis. Lebih marah lagi ketika Sultan Haerun dibunuh secara licik oleh Portugis pada tahun 1570. Rakyat Ternate terus melanjutkan perjuangannya melawan Portugis dibawah pimpinan Babullah, putra Sultan Haerun selama empat tahun mereka berperang melawan Portugis, dan Alhamdulillah berhasil mengusir penjajah Portugis dari Maluku

2. Penjajah Belanda

Belanda pertama kali datang ke Indonesia tahun 1596 berlabuh di Banten dibawah pimpinan Cornelis de Houtman, dilanjutkan oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jakarta pada tanggal 30 Mei 1619 serta mengganti nama Jakarta menjadi Batavia. Tujuannya sama dengan penjajah Portugis, yaitu untuk memonopoli perdagangan dan menanamkan kekuasaan terhadap kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara. Jika Portugis menyebarkan agama Katolik maka Belanda menyebarkan agama Protestan. Betapa berat penderitaan kaum muslimin semasa penjajahan Belanda selama kurang lebih 3,5 abad. Penindasan, adu domba (Devide et Impera), pengerukan kekayaan alam sebanyak-banyaknya dan membiarkan rakyat Indonesia dalam keadaan miskin dan terbelakang adalah kondisi yang dialami saat itu. Maka wajarlah jika seluruh umat Islam Indonesia bangkit dibawah pimpinan para ulama dan santri di berbagai pelosok tanah air, dengan persenjataan yang sederhana: bambu runjing, tombak dan golok. Namun mereka bertempur habis-habisan melawan orang-orang kafir Belanda dengan niat yang sama, yaitu berjihad fi sabi lillah. Hanya satu pilihan mereka : Hidup mulia atau mati Syahid. Maka pantaslah almarhum Dr. Setia Budi (1879-1952) mengungkapkan dalam salah satu ceramahnya di Jogya menjelang akhir hayatnya antara lain mengatakan : “Jika tidak karena pengaruh dan didikan agama Islam, maka patriotisme bangsa Indonesia tidak akan sehebat seperti apa yang diperlihatkan oleh sejarahnya sampai kemerdekaannya”.
Sejarah telah mencatat sederetan pahlawan Islam Indonesia dalam melawan Belanda yang sebagian besar adalah para Ulama atau para kyai antara lain :
Di Pulau Jawa misalnya Sultan Ageng Tirtayasa, Kiyai Tapa dan Bagus Buang dari kesultanan Banten, Sultan Agung dari Mataram dan Pangeran Diponegoro dari Jogjakarta memimpin perang Diponegoro dari tahun 1825-1830 bersama panglima lainnya seperti Basah Marto Negoro, Kyai Imam Misbah, Kyai Badaruddin, Raden Mas Juned, dan Raden Mas Rajab. Konon dalam perang Diponegoro ini sekitar 200 ribu rakyat dan prajurit Diponegoro yang syahid, dari pihak musuh tewas sekitar 8000 orang serdadu bangsa Eropa dan 7000 orang serdadu bangsa Pribumi. Dari Jawa Barat misalnya Apan Ba Sa’amah dan Muhammad Idris (memimpin perlawanan terhadap Belanda sekitar tahun 1886 di daerah Ciomas)
Di pulau Sumatra tercatat nama-nama : Tuanku Imam Bonjol dan Tuanku Tambusi (Memimpin perang Padri tahun 1833-1837), Dari kesultanan Aceh misalnya : Teuku Syeikh Muhammad Saman atau yang dikenal Teuku Cik Ditiro, Panglima Polim, Panglima Ibrahim, Teuku Umar dan istrinya Cut Nyak Dien, Habib Abdul Rahman, Imam Leungbatan, Sultan Alaudin Muhammad Daud Syah, dan lain-lain.
Di Kalimantan Selatan, rakyat muslim bergerak melawan penjajah kafir Belanda yang terkenal dengan perang Banjar, dibawah pimpinan Pangeran Antasari yang didukung dan dilanjutkan oleh para mujahid lainnya seperti pangeran Hidayat, Sultan Muhammad Seman (Putra pangeran Antasari), Demang Leman dari Martapura, Temanggung Surapati dari Muara Teweh, Temanggung Antaludin dari Kandangan, Temanggung Abdul jalil dari Amuntai, Temanggung Naro dari buruh Bahino, Panglima Batur dari Muara Bahan, Penghulu Rasyid, Panglima Bukhari, Haji Bayasin, Temanggung Macan Negara, dan lain-lain. Dalam perang Banjar ini sekitar 3000 serdadu Belanda tewas.
Di Maluku Umat Islam bergerak juga dibawah pimpinan Sultan Jamaluddin, Pangeran Neuku dan Said dari kesultanan Ternate dan Tidore.
Di Sulawesi Selatan terkenal pahlawan Islam Indonesia seperti Sultan Hasanuddin dan Lamadu Kelleng yang bergelar Arung Palaka.
Sederetan Mujahid-mujahid lain disetiap pelosok tanah air yang belum diangkat namanya atau dicatat dalam buku sejarah adalah lebih banyak dari pada yang telah dikenal atau sudah tercatat dalam buku-buku sejarah. Mereka sengaja tidak mau dikenal, khawatir akan mengurangi keikhlasannya di hadapan Allah. Sebab mereka telah betul-betul berjihad dengan tulus demi menegakkan dan membela Islam di tanah air.


3. Penjajahan Jepang

Pendudukan Jepang di Indonesia diawali di kota Tarakan pada tanggal 10 januari 1942. Selanjutnya Minahasa, Balik Papan, Pontianak, Makasar, Banjarmasin, Palembang dan Bali. Kota Jakarta berhasil diduduki tanggal 5 Maret 1942.
Untuk sementara penjajah Belanda hengkang dari bumi Indonesia, diganti oleh penjajah Jepang. Ibarat pepatah “Lepas dari mulut harimau jatuh ke mulut buaya”, yang ternyata penjajah Jepang lebih kejam dari penjajah manapun yang pernah menduduki Indonesia. Seluruh kekayaan alam dikuras habis dibawa ke negerinya. Bangsa Indonesia dikerja paksakan (Romusa) dengan ancaman siksaan yang mengerikan seperti dicambuk, dicabuti kukunya dengan tang, dimasukkan kedalam sumur, para wanita diculik dan dijadikan pemuas nafsu sex tentara Jepang (Geisha).
Pada awalnya Jepang membujuk rayu bangsa Indonesia dengan mengklaim dirinya sebagai saudara tua Bangsa Indonesia (ingat gerakan 3 A yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin Asia). Mereka juga paham bahwa bangsa Indonesia kebanyakan beragama Islam. Karena itu pada tanggal 13 Juli 1942 mereka mencoba menghidupkan kembali Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI) yang telah terbentuk pada pemerintahan Belanda (September 1937). Tapi upaya Jepang tidak banyak ditanggapi oleh tokoh-tokoh Islam. Banyak tokoh-tokoh Islam tidak mau kooperatif dengan pemerintah penjajah Jepang bahkan melakukan gerakan bawah tanah misalnya dibawah pimpinan Sutan Syahrir dan Amir Syarifuddin.
Selain itu, Jepang membubarkan organisasi-organisasi yang bersifat politik atau yang membahayakan Jepang yang dibentuk semasa Belanda, kemudian sebagai gantinya dibentuklah organisasi-organisasi baru misalnya Putera (Pusat Tenaga Rakyat), Cuo Sangi In (Badan pengendali politik), Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa), Seinendan, Fujinkai, Keibodan, Heiho, Peta dan lain-lain. Motif utama dibentuknya organisasi-organisasi tersebut hanyalah sebagai kedok saja yang ternyata untuk kepentingan penjajah Jepang juga. Namun bangsa kita sudah cerdas justru organisasi-organisasi tersebut sebaliknya dimanfaatkannya untuk melawan penjajah Jepang. Sebagai contoh adalah pembentukan tentara PETA (Pembela Tanah Air) pada tanggal 3 Oktober 1943 di Bogor yang merupakan cikal bakal adanya TNI. Terbentuknya memang atas persetujuan penjajah Jepang yang didukung oleh para alim ulama. Tercatat sebagai pendirinya adalah KH.Mas Mansur, Tuan Guru H. Yacob, HM.Sodri, KH.Adnan, Tuan guru H.Kholid, KH.Djoenaedi, Dr.H.Karim Amrullah, H.Abdul Madjid dan U. Muchtar. Mereka betul-betul memanfaatkan PETA ini untuk kepentingan perjuangan bangsa. PETA saat itu terdiri dari 68 batalion yang masing-masing dipimpin oleh para alim ulama. Para Bintaranya adalah para pemuda Islam, dan panji-panji tentara PETA adalah bulan bintang putih di atas dasar merah. Tanggal 5 Oktober 1945 terbentuklah BKR (Barisan Keamanan Rakyat) yang sebagian besar pimpinannya adalah berasal dari PETA. BKR kemudian menjadi TKR dan selanjutnya TNI. Jadi TNI tidak mungkin ada jika PETA yang terdiri dari 68 bataliyon yang dipimpin oleh para ulama tersebut tidak ada.
Namun ada beberapa organisasi bentukan Jepang yang sangat kentara merugikan dan bahkan berbuat aniaya terhadap bangsa Indonesia. Misalnya melalui Jawa Hokokai rakyat secara paksa untuk mengumpulkan padi, permata, besi tua serta menanam jarak yang hasilnya harus diserahkan kepada pemerintah pendudukan Jepang, pelecehan, penghinaan terhadap agama Islam dan umat Islam sudah terang-terang. Maka umat Islam di berbagai daerah bangkit menentang penjajah Jepang, diantaranya:
a. Pemberontakan Cot Pileng di Aceh
Perlawanan ini dipimpin oleh seorang ulama muda bernama Tengku Abdul Jalil, guru ngaji di Cot Pileng pada tanggal 10 November 1942. Sebabnya karena tentara Jepang melakukan penghinaan terhadap umat Islam Aceh dengan membakar masjid dan membunuh sebagian jamaah yang sedang salat subuh.

b. Pemberontakan Rakyat Sukamanah
Perlawanan ini dipimpin oleh KH. Zaenal Mustafa, pemimpin pondok pesantren di Sukamanah Singaparna Tasik Malaya pada tanggal 25 februari 1944. Penyebabnya karena para santrinya dipaksa untuk melakukan Seikirei, menghormat kepada kaisar Jepang dengan cara membungkukkan setengah badan ke arah matahari. Ini tentu saja pelanggaran aqidah Islam.

c. Pemberontakan di Indramayu
Perlawanan ini dipimpin oleh H. Madriyas. Sebabnya karena rakyat tidak tahan terhadap kekejaman yang dilakukan tentara Jepang.

d. Pemberontakan Teuku Hamid di Aceh
Perlawanan ini dipimpin oleh Teuku Hamid pada bulan November 1944.

e. Pemberontakan PETA di Blitar
Perlawanan ini dipimpin oleh seorang komandan Pleton PETA yang bernama Supriadi pada tahun 14 Februari 1945 di Blitar, karena mereka tidak tahan melihat kesengsaraan rakyat di daerah dan banyak rakyat yang korban karena dikerjapaksakan (Romusha).

4. Sekutu dan NICA

Tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan Indonesia baru saja diproklamirkan, tanggal 15 september 1945 datang lagi persoalan baru, yaitu datangnya tentara sekutu yang diboncengi NICA (Nederland Indies Civil Administration). Mereka datang dengan penuh kecongkakan seolah-olah paling berhak atas tanah Indonesia sebagai bekas jajahannya. Kedatangan mereka tentu saja mendapat reaksi dari seluruh bangsa Indonesia. Seluruh umat Islam bergerak kembali dengan kekuatan senjata seadanya melawan tentara sekutu dan NICA yang bersenjatakan lengkap dan modern. Perlawanan terhadap sekutu dan NICA antara lain: Dengan taktik perang gerilya, pertempuran arek-arek Surabaya, Bandung lautan Api, pertempuran di Ambarawa dan lain-lain.
Arsitek perang gerilya adalah Jendral Sudirman nama yang tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia. Beliau sebagai panglima besar TNI berlatar belakang santri. Pernah jadi da’i atau guru agama di daerah Cilacap Banyumas sekitar tahun 1936-1942. Berkarir mulai dari kepanduan Hizbul Wathan dan aktif dalam pengajian-pengajian yang diadakan oleh Muhammadiyah. Beliau pada sebagian hidupnya adalah untuk berjuang, dan bahkan dalam kondisi sakit sekalipun beliau terus memimpin perang gerilya ke hutan-hutan.
Sedangkan pertempuran arek-arek Surabaya dipimpin oleh Bung Tomo. Dengan kumandang takbir, beliau mengobarkan semangat berjihad melawan tentara Inggris di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Karena dahsyatnya pertempuran tersebut, maka tanggal tersebut dikenang sebagai hari pahlawan. Beliau tercatat pula dalam sejarah sebagai arsitek bom syahid. Dalam kurun waktu perjuangan tahun 1945–1949 beliau membentuk pasukan berani mati, yakni pasukan bom syahid yang siap mengorbankan jiwanya untuk menghancurkan tentara sekutu dan Belanda.
Bandung lautan api adalah pertempuran dahsyat di Bandung Utara, kemudian di Bandung Selatan dibawah pimpinan Muhammad Toha dan Ramadhan .


E. Peranan Umat Islam dalam Mempersiapkan dan Meletakkan Dasar-dasar Indonesia Merdeka.

Dalam upaya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, tidak disangsikan lagi peran kaum muslimin terutama para ulama. Mereka berkiprah dalam BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang dibentuk tanggal 1 maret 1945. Lebih jelas lagi ketika Badan ini membentuk panitia kecil yang bertugas merumuskan tujuan dan maksud didirikannya negara Indonesia. Panitia terdiri dari 9 orang yang semuanya adalah muslim atau para ulama kecuali satu orang beragama Kristen. Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs.Moh.Hatta, Mr.Moh.Yamin, Mr.Ahmad Subardjo, Abdul Kahar Mujakir, Wahid Hsyim, H.Agus Salim, Abi Kusno Tjokrosuyono dan A.A. Maramis (Kristen)
Meski dalam persidangan-persidangan merumuskan dasar negara Indonesia terjadi banyak pertentangan antar (mengutip istilah Endang Saefudin Ansori dalam bukunya Piagam Jakarta) kelompok nasionalis Islamis dan kelompok nasionalis sekuler. Kelompok Nasionalis Islamis antara lain KH. Abdul Kahar Muzakir, H. Agus Salim, KH.Wahid Hasyim, Ki Bagus dan Abi Kusno menginginkan agar Islam dijadikan dasar negara Indonesia. Sedangkan kelompok nasionalis sekuler dibawah pimpinan Soekarno menginginkan negara Indonesia yang akan dibentuk itu netral dari agama. Namun Akhirnya terjadi sebuah kompromi antara kedua kelompok sehingga melahirkan sebuah rumusan yang dikenal dengan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, yang berbunyi :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan itu disetujui oleh semua anggota dan kemudian menjadi bagian dari Mukaddimah UUD 45. Jadi dengan demikian Republik Indonesia yang lahir tanggal 17 Agustus 1945 adalah republik yang berdasarkan ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam bagi pemeluk-pemeluknya Meskipun keesokan harinya 18 Agustus 1945 tujuh kata dalam Piagam Jakarta itu dihilangkan diganti dengan kalimat “Yang Maha Esa”. Ini sebagai bukti akan kebesaran jiwa umat Islam dan para ulama. Muh. Hatta dan Kibagus Hadikusumo menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan” Yang Maha Esa” tersebut tidak lain adalah tauhid.
Saat proklamasipun peran umat Islam sangat besar. 17 Agustus 1945 itu bertepatan dengan tangal 19 Ramadhan 1364 H. Proklamasi dilakukan juga atas desakan-desakan para ulama kepada Bung Karno. Tadinya Bung Karno tidak berani. Saat itu Bung Karno keliling menemui para ulama misalnya para ulama di Cianjur Selatan, Abdul Mukti dari Muhammadiyah, termasuk Wahid Hasyim dari NU. Mereka mendesak agar Indonesia segera diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945.
Demikian penting peran ulama di mata Bung Karno. Setelah Indonesia diproklamasikan, Bung karno masih terus berkeliling terutama minta dukungan para ulama dan rakyat Aceh. Di bawah pimpinan ulama-ulama Aceh seperti Daud Beureuh, Teuku Nyak Arief, Mr. Muhammad Hasan, M.Nur El Ibrahimy, Ali Hasyimi dan lain-lain, rakyat Aceh segera menyambut dengan gegap gempita. Dukungan mereka bukan hanya lisan tapi juga berbentuk sumbangan materi, yaitu berupa uang 130.000 Straits Dollar dan emas seberat 20 kg untuk pembelian pesawat terbang.
Saat itu Soekarno sempat berjanji di hadapan Daud Beureuh, bahkan sampai mengucapkan sumpah. ”Demi Allah, Wallahi, saya akan pergunakan pengaruh saya agar nanti rakyat Aceh benar-benar dapat melaksanaan syari’at Islam”, demikian ucapan Soekarno untuk meyakinkan Daud Beureuh, bahwa jika Aceh bersedia membantu perjuangan kemerdekaan, syari’at Islam akan diterapkan di tanah Rencong ini. Tapi janji itu hanya sekedar janji, tidak pernah diwujudkan. Inilah yang menyebabkan Daud Beureuh kemudian memberontak kepada pemerintah pusat dan bergabung dengan S.M.Kartosuwiryo yang juga dikecewakan oleh Soekarno, teman seperguruannya waktu nyantri di HOS Cokroaminoto.
Sesungguhnya perjuangan para ulama begitu besar dalam mengantarkan Indonesia merdeka tidak lepas dari motivasi bagaimana Indonesia yang akan dibangun ini harus berdasarkan syari’at Islam. Namun banyak dari golongan nasionalis meski mereka beragama Islam (misalnya Soekarno dkk) tidak setuju dengan cita-cita para ulama di atas. Kelompok Nasionalis inilah sangat berperan dalam penghapusan 7 kata dalam piagam Jakarta. Inilah yang kemudian menjadi ganjalan dan kekecewaan bagi para ulama. Sehingga beberapa tokoh Islam seperti Kartosuwiryo (Jawa Barat), Kahar Muzakir (Sulawesi Selatan), Letnan I Ibnu Hajar (Kalimantan Selatan) dan Daud Beureuh (Aceh) terpaksa harus angkat senjata berjuang kembali untuk mewujudkan NII yang dicita-citakan, meskipun mereka kemudian dicap sebagai pemberontak.

F. Peranan Organisasi-organisasi Islam dan Partai-partai Politik Islam

Dalam perjuangan membela bangsa, Negara dan menegakkan Islam di Indonesia, Umat Islam mendirikan berbagai organisasi dan partai politik dengan corak dan warna yang berbeda-beda. Ada yang bergerak dalam bidang politik, sosial budaya, pendidikan, ekonomi dan sebagainya. Namun semuanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memajukan bangsa Indonesia khususnya umat Islam dan melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Tercatat dalam sejarah, bahwa dari lembaga-lembaga tersebut telah lahir para tokoh dan pejuang yang sangat berperan baik di masa perjuangan mengusir penjajah, maupun pada masa pembangunan.

1. Sarekat Islam (SI)
Sarekat Islam (SI) pada awalnya adalah perkumpulan bagi para pedagang muslim yang didirikan pada akhir tahun 1911 di Solo oleh H. Samanhudi. Nama semula adalah Sarekat Dagang Islam (SDI). Kemudian tanggal 10 Nopember 1912 berubah nama menjadi Sarekat Islam (SI). H.Umar Said Cokroaminoto diangkat sebagai ketua, sedangkan H.Samanhudi sebagai ketua kehormatan. Latar belakang didirikannya organisasi ini pada awalnya untuk menghimpun dan memajukan para pedagang Islam dalam rangka bersaing dengan para pedagang asing, dan juga membentengi kaum muslimin dari gerakan penyebaran agama Kristen yang semakin merajalela. Dengan nama Sarekat Islam dibawah pimpinan H.O.S. Cokroaminoto organisasi ini semakin berkembang karena mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Daya tarik utamanya adalah asas keislamannya. Dengan SI mereka (umat Islam) yakin akan dibela kepentingannya.
Keanggotaan SI terbuka untuk semua golongan dan suku bangsa yang beragama Islam. Berbeda dengan Budi Utomo yang membatasi keanggotaannya pada suku bangsa tertentu (Jawa). Sehingga banyak sejarawan mengatakan bahwa tanggal berdirinya SI ini lebih tepat disebut sebagai Hari Kebangkitan Nasional, dan bukan tahun 1908 dengan patokan berdirinya Budi Utomo. Karena ruang lingkup Budi Utomo hanyalah pulau Jawa, bahkan hanya etnis Jawa Priyayi. Sedangkan SI mempunyai cabang-cabang di seluruh Indonesia. Jadi layak disebut “Nasional”.
Secara lahir SI tidak menyatakan diri sebagai organisasi partai politik. Tetapi dalam sepak terjangnya jelas kelihatan sebagai organisasi politik. Kegiatan politik dilakukan dengan sangat hati-hati dan bertahap. Dalam kongres tahun 1914, Cokroaminoto mengatakan bahwa SI akan bekerjasama (kooperatif) dengan pemerintah dan tidak berniat melawan pemerintah. Dua tahun kemudian dalam kongresnya di Bandung, dia melancarkan kritik terhadap praktek kolonialisme yang telah menyengsarakan rakyat. Dalam kongres itu SI menuntut supaya Indonesia diberi pemerintahan sendiri dan rakyat diberi kesempatan untuk duduk dalam pemerintahan. Semakin lama sikap SI semakin keras. Abdul Muis salah satu tokoh SI mengatakan, jika tuntutan-tuntutan itu tidak diindahkan pemerintah (penjajah), anggota SI bersedia membalas kekerasan dengan kekerasan. Pada waktu pemerintah mendirikan Volksraad (Dewan Rakyat), SI mendudukkan wakilnya dalam dewan itu, antara lain Cokroaminoto dan H. Agus Salim. Setelah ternyata Volksrad tidak bisa dipakai sebagai lembaga untuk memperjuangkan kemerdekaan, SI pun menarik wakilnya. Demikian SI beralih ke strategi non-kooperatif.
Pada kongres 1917, SI mulai dimasuki pengaruh lain, yaitu dengan masuknya orang-orang yang berfaham Marxis (komunis) seperti Semaun dan Darsono. Bahkan pada kongresnya yang ketiga tahun 1918 pengaruh Semaun semakin kuat. Tetapi SI masih membiarkannya demi persatuan dan kesatuan bangsa yang saat itu sangat diperlukan dalam menghadapi pemerintah penjajah. Pada tangal 10 Oktober 1921 dalam kongres SI yang ke-6 H. Agus Salim dan Abdul Muis merangkap menjadi anggota dan pengurus mencetuskan perlunya disiplin partai dalam tubuh SI, antara lain seorang anggota SI tidak boleh merangkap menjadi anggota atau pengurus di partai lain. Ini tujuan sebenarnya adalah untuk membersihkan barisan SI dari unsur-unsur komunis. Dengan disetujuinya gagasan ini akhirnya Semaun dan Darsono keluar dari SI. Tapi kemudian SI terpecah menjadi dua, yaitu SI Merah dan SI Putih. SI Merah dipimpin oleh Semaun berpusat di Semarang dan berazaskan Komunis. Adapun SI Putih dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto berazaskan Islam.
Pada Kongres SI ke-7. SI Putih berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Pada tahun 1927 nama Partai Sarekat Islam (PSI) ditambah dengan kata Indonesia, sehingga menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Hanya sangat disayangkan partai ini kemudian menjadi terpecah belah. Ada PSII yang dipimpin oleh Sukiman, PSII Kartosuwiryo, PSII Abikusno, dan PSII H. Agus Salim.

2. Muhammadiyah
Muhammadiyah secara etimologi artinya pengikut Nabi Muhammad. Adalah sebuah organisasi non-politis yang bertujuan mengembalikan ajaran Islam sesuai dengan al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad saw; memberantas kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama (bid’ah) dan memajukan ilmu agama Islam di kalangan anggotanya. Organisasi ini didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 Nopember 1912. Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah yang baru, telah disesuaikan dengan UU no.8 tahun 1985 dan hasil Muktamar Muhammadiyah ke-41 di Surakarta pada tanggal 7-11 Desember 1985, Bab 1 pasal 1 disebutkan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang berakidah Islam dan bersumber pada al-Quran dan Sunnah. Sifat gerakannya adalah non-politik, tapi tidak melarang anggotanya memasuki partai politik. Hal ini dicontohkan oleh pendirinya sendiri, KH Ahmad Dahlan, dimana beliau juga adalah termasuk anggota Sarekat Islam.
Banyak anggota Muhammadiyah yang berjuang baik pada masa penjajahan Belanda, Jepang, masa mempertahankan kemerdekaan, masa Orde Lama, Orde Baru dan Masa Reformasi. Mereka tersebar di berbagai organisasi pergerakan, organisasi partai politik dan lembaga-lembaga negara. Tokoh-tokoh Muhammadiyah yang kita kenal seperti KH. Mas Mansur, Prof. Kahar Muzakir, Dr. Sukirman Wirjosanjoyo adalah para pejuang yang tidak asing lagi. Demikian pula seperti Buya Hamka, KH AR. Fakhruddin, Dr. Amin Rais, Dr. Syafi’i Ma’arif dan Dr. Din Syamsudin adalah tokoh–tokoh Muhammadiyah yang sangat berperan dalam pentas nasional Indonesia.
Bidang-bidang yang ditangani Muhammadiyah antara lain :
a. Sosial
Dalam bidang sosial Muhammadiyah mendirikan :
1) Panti asuhan untuk anak yatim piatu
2) Bank Syari’ah untuk membantu pengusaha lemah
3) Organisasi wanita yang bernama Aisiyah dan organisassi kepanduan Hizbul wathan, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan ikatan Pelajar Muhammadiyah
b. Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah mendirikan lembaga-lembaga pendidikan mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Data tahun 1985 Muhammadiyah sudah memiliki 12400 lembaga pendidikan yang terdiri dari 37 perguruan tinggi dan sisanya adalah TK sampai SLTA. Tahun 1990 jumlah perguruan tinggi Muhammadiyah bertambah menjadi 78 buah.
c. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan Muhammadiyah mendirikan Poliklinik, Rumah Sakit dan Rumah Bersalin. Data tahun 1990 telah memiliki 215 Rumah Sakit, Poliklinik dan Rumah Bersalin.

3. Al Irsyad
Organisasi ini berdiri tanggal 6 September 1914 di Jakarta, dua tahun setelah Muhammadiyah berdiri, dan bisa dibilang sebagai sempalan dari Jami’atul Khair. Diantara tokoh al-Irsyad yang terkenal adalah syeikh Ahmad Surkati, berasal dari Sudan yang semula adalah pengajar di Jami’atul Khair. Al Irsyad ini mengkhususkan diri dalam perbaikan (pembaharuan) agama kaum muslimin khususnya keturunan Arab Sebagian tokoh Muhammadiyah pada awal berdirinya juga adalah kader-kader yang dibina dalam lembaga pendidikan AlIrsyad. Saat itu al-Irsyad sudah memiliki Madrasah Awaliyah (3 tahun), Madrasah Ibtidaiyah (4 tahun), Madrasah Tajhiziyah (2tahun), dan Madrasah Mu’allimin yang dikhususkan untuk mencetak guru.
Al-Irsyad bergerak bukan hanya dalam bidang pendidikan, tapi juga bidang-bidang lain seperti rumah sakit, panti asuhan dan rumah yatim piatu.

4. Nahdlatul Ulama
(NU) artinya kebangkitan para ulama. Adalah sebuah Organisasi sosial keagamaan yang dipelopori oleh para ulama atau kiyai. Mereka itu ialah K.H.Hasyim Asy’ari, K.H.Wahab Hasbullah, K.H.Bisri Syamsuri, K.H.Mas Alwi , dan K.H.Ridwan. Lahir di Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926 dan kini menjadi salah satu organisai dan gerakan Islam terbesar di tanah air. Bertujuan mengupayakan berlakunya ajaran Islam yang berhaluan Ahlussunnah Waljama’ah dan penganut salah satu dari empat mazhab fiqih (Imam Hanafi, Imam Syafi’i, Imam Hambali dan Imam Maliki).
Pada mulanya NU ini tidak mencampuri urusan politik. Ia lebih memfokuskan diri pada pengembangan dan pemantapan paham keagamaannya dalam masyarakat yang saat itu sedang gencar-gencarnya penyebaran faham Wahabiyah yang dianggap membahayakan paham ahli Sunnah Waljama’ah. Hal ini tersirat dalam salah satu hasil keputusan kongresnya di Surabaya pada bulan Oktober 1928.
NU semakin berkembang dengan cepat. Pada tahun 1935 telah memiliki 68 cabang dengan anggota 6700 orang. Pada kongres tahun 1940 di Surabaya dinyatakan berdirinya organisasi wanita NU atau Muslimat dan Pemuda Anshar.
Pada perkembangan selanjutnya, NU mengubah haluannya. Selain sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang sosial keagamaan, juga mulai ikut dalam kehidupan politik. Tahun 1937 bergabung dengan Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI). Hal ini terus berlangsung sampai dibubarkannya pada masa penjajahan Jepang tahun 1943, yang kemudian diganti Masyumi. Dalam Masyumi, NU adalah bagian yang sangat penting sampai tahun 1952. Dalam Muktamarnya yang ke 19 tanggal 1 Mei 1952 menyatakan diri keluar dari Masyumi dan menjadi partai politik tersendiri. Kemudian NU bersama dengan PSII dan Perti membentuk Liga Muslim Indonesia sebagai wadah kerja sama partai politik dan organisasi Islam. Dalam Pemilu tahun 1955 NU muncul sebagai partai politik terbesar ke tiga. Pada masa orde baru NU bersama partai politik lainnya (PSII, Parmusi, Perti) berfungsi dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kemudian sejak tahun 1984 NU menyatakan diri kembali ke khittah 1926, artinya melepaskan diri dari kegiatan politik, meskipun secara pribadi-pribadi anggotanya tetap ikut berkiprah dalam berbagai partai politik.
Pada masa reformasi (1999) para tokoh NU yang dimotori oleh KH. Abdurrahman Wahid mendirikan partai politik, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kemudian termasuk 5 besar pemenang Pemilu pada tahun tersebut. Melalui poros tengah, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai pemimpin NU saat itu berhasil menjadi orang nomor satu di RI, meskipun hanya berumur satu tahun.
Peranan NU sebagai organisasi dalam perjuangan mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan tidak diragukan lagi. Bahkan para kyai dan santri memikul senjata (bambu runcing atau golok) untuk berjihad fi sabilillah. Tercatat dalam sejarah tanggal 23 Oktober 1945 NU mengeluarkan Resolusi Jihad untuk melawan tentara penjajah.

5. Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI)
MIAI ini sebenarnya berdiri pada masa pemerintahan Belanda, yaitu tanggal 21 September 1937 di Surabaya sebagai organisasi federasi yang diprakarsai oleh K.H. Mas Mansur, K.H. Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), K.H. Wahab Hasbullah (NU) dan Wondoamiseno (PSII).
Tujuan didirikan MIAI ini adalah agar semua umat Islam mempunyai wadah tempat membicarakan dan memutuskan semua soal yang dianggap penting bagi kemaslahatan umat dan agama Islam. Keputusan yang diambil MIAI harus dilaksanakan oleh semua organisasi yang menjadi anggotanya.
Pembentukan MIAI mendapat sambutan dari berbagai organisasi Islam di Indonesia seperti PSII, Muhammadiyah, NU, Persis, dan organisasi-organisasi yang lebih kecil lainnya. Pada waktu dibentuk anggotanya hanya 7 organisasi, tapi empat tahun kemudian jumlahnya sudah mencapai duapuluh.
Pada akhir pemerintahan Hindia Belanda MIAI memberikan dukungan terhadap aksi Indonesia berparlemen yang dicanangkan oleh GAPI (Gabungan Politik Indonesia). Pada waktu GAPI menyusun rencana konstitusi untuk Indonesia, MIAI menghendaki agar yang menjadi kepala negara adalah orang Indonesia yang beragama Islam dan dua pertiga dari menteri-menteri harus orang Islam.
Ketika Jepang datang ke Indonesia seluruh organisasi yang ada di Indonesia dibekukan, termasuk MIAI. Tapi khusus MIAI tanggal 4 September 1942 diperbolehkan aktif kembali. Jepang melihat bahwa MIAI bersifat kooperatif dan tidak membahayakan. Selain itu Jepang berharap dapat memanfaatkan MIAI ini untuk memobilisasi gerakan umat Islam guna menopang kepentingan penjajahannya. Selain itu, Jepang juga membantu perkembangan kehidupan agama. Kantor urusan agama yang pada masa Belanda diketuai oleh seorang orientalis Belanda, diubah oleh Jepang menjadi Shumubu (Kantor Urusan Agama) yang dipimpin oleh orang Indonesia, yaitu K.H. Hasyim Asy’ari. Umat Islam pada saat itu juga diizinkan membentuk Hizbullah yang memberikan pelatihan kemiliteran bagi para pemuda Islam, yang dipimpin oleh K.H.Zaenal Arifin. Demikian pula diizinkan mendirikan Sekolah Tinggi Islam di Jakarta yang dipimpin oleh K.H. Wahid Hasyim, Kahar Muzakir dan Moh. Hatta.
MIAI berkembang menjadi organisasi yang cukup penting pada masa pendudukan Jepang. Para tokoh Islam dan para Ulama memanfaatkannya sebagai tempat bermusyawarah membahas masalah-masalah yang penting yang dihadapi umat Islam. Semboyannya terkenal Berpegang teguhlah kepada tali Allah dan janganlah bercerai berai.

Diantara tugas MIAI ialah:
a. Menempatkan umat Islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat Indonesia
b. Mengharmoniskan Islam dengan kebutuhan perkembangan zaman

MIAI juga menerbitkan majalah tengah bulanan yang bernama Suara MIAI. Meskipun pada awalnya MIAI tidak menyentuh kegiatan politik, tetapi dalam perkembangan selanjutnya kegiatan-kegiatannya tidak bisa lagi dipisahkan dengan politik yang bisa membahayakan pemerintah Jepang. Akhirnya pada tanggal 24 Oktober 1943 MIAI dibubarkan. Sebagai gantinya berdirilah Masyumi.

6. Masyumi
Masyumi kepanjangan dari Majlis Syura Muslimin Indonesia berdiri tahun 1943. Dalam Muktamar Islam Indonesia tanggal 7 Nopember 1945 disepakati bahwa Masyumi adalah sebagai satu-satunya partai Islam untuk rakyat Indonesia. Saat itu juga Masyumi mengeluarkan maklumat yang berbunyi :” 60 Milyoen kaum muslimin Indonesia siap berjihad fi sabilillah “, Pernyataan ini direkam dengan baik oleh harian Kedaulatan Rakyat pada tanggal 8 Nopember 1945. Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Mas Mansur dan didampingi K.H.Hasyim Asy’ari. Tergabung dalam organisasi ini adalah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Persis, dan Sarekat Islam. Tokoh-tokoh lain yang penting misalnya Ki Bagus Hadikusumo, Abdul Wahab dan tokoh-tokoh muda lainnya misalnya Moh. Natsir, Harsono Cokrominoto, dan Prawoto Mangunsasmito.
Visi Masyumi bahwa setiap umat Islam diwajibkan jihad Fi sabilillah dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang politik. Para pemuda Islam, khususnya para santri dipersiapkan untuk berjuang secara fisik maupun politis. Masyumi dibubarkan oleh Soekarno pada tahun 1960. Sementara organisasi-organisasi yang semula bergabung dalam Masyumi sudah mengundurkan diri sebelumnya, seolah-olah mereka tahu bahwa Masyumi akan dibubarkan.

7. Mathla’ul Anwar
Organisasi ini berdiri tahun 1905 di Marus, Menes Banten. Bergerak dalam bidang sosial keagamaan dan pendidikan. Pendirinya adalah KH. M. Yasin. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pendidikan Islam khususnya di kalangan masyarakat sekitar Menes Banten. Aspirasi politik organisasi ini pernah disalurkan melalui Sarekat Islam (SI), tapi perkembangan selanjutnya organisasi ini menjadi netral, artinya tidak ikut dalam kegiatan politik, tapi hanya mengkhususkan diri pada kegiatan sosial dan pengembangan pendidikan Agama. Berkat memfokuskan diri pada pendidikan, organisasi ini sekarang sudah menjadi organisasi berskup nasional. Lembaga-lembaga pendidikannya berupa madrasah-madrasah dari mulai TK sampai Madrasah Aliyah (setingkat SMA) tersebar di seluruh Nusantara.

8. Persatuan Islam (Persis)
Persis adalah organisasi sosial pendidikan dan keagamaan. Didirikan pada tanggal 17 September 1923 di Bandung atas prakarsa KH. Zamzam dan Muhammad Yunus, dua saudagar dari kota Palembang. Organisasi ini diketuai pertama kali oleh A. Hassan, seorang ulama yang terkenal sebagai teman dialog Bung Karno ketika ia dipenjara. Bung Karno banyak berdialog dengan A.Hassan lewat surat-suratnya. Pemikiran-pemikiran keagamaan Bung Karno selain dari HOS Cokroaminoto, juga banyak berasal dari A.Hassan ini.


. Diantara tujuan Persis ini adalah :
a. Mengembalikan kaum Muslimin kepada Al-Quran dan Sunnah (hadis nabi)
b. Menghidupkan ruh jihad dan ijtihad dalam kalangan umat Islam
c. Membasmi bid’ah, khurafat dan takhayul, taklid dan syirik dalam kalangan umat Islam
d. Memperluas tersiarnya tabligh dan dakwah Islam kepada segenap lapisan masyarakat
e. Mendirikan madrasah atau pesantren untuk mendidik putra-putri muslim dengan dasar Quran dan Sunnah.

9. Organisasi Pelajar, Mahasiswa dan Kepemudaan Islam
Organisasi pelajar, mahasiswa dan kepemudaan Islam sangat besar sekali peranannya dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan memajukan bangsa Indonesia. Jong Islamiten Bond (JIB) misalnya lahir tahun 1925 yang telah melahirkan tokoh-tokoh nasional seperti M. Natsir, Moh.Roem, Yusuf Wibisono, Harsono Tjokroaminoto, Syamsul Ridjal dan lain sebagainya.
Dari masa-masa tahun enam puluhan hingga kini peran kepemudaan Islam lebih didominasi oleh organisasi-organisasi seperti HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) lahir 5 Pebruari 1947, PII (Pelajar Islam Indonesia), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah). Organisasi-organisasi pelajar dan kemahasiswaan tersebut telah melahirkan banyak pemimpin nasional, antara lain misalnya Akbar Tanjung (mantan Ketua DPR) dan Nurcholis Majid Almarhum (Ketua Yayasan Paramadina) adalah Alumni HMI; Din Syamsudin (Sekjen MUI) adalah alumni IMM; Muhaimin Iskandar (Ketua PKB) adalah alumni PMII, dan banyak lagi contoh-contoh lain dari tokoh-tokoh nasional yang dikader oleh organisasi-organisasi kemahasiswaan di atas.
Baik secara pribadi ataupun secara organisasi para anggota dan alumni organisasi tersebut di atas banyak terlibat dalam berbagai gerakan nasional. Misalnya pada masa krisis Zaman Orde Lama, saat mereka berhadapan dengan Gerakan Komunis. Mereka sangat kuat mengkritisi rezim Soekarno. Rezim Soekarno tumbang diganti dengan Orde Baru yang tidak terlepas dari peran pemuda dan mahasiswa yang menamakan dirinya dengan Angkatan 66. Angkatan 66 ini sebagian besar adalah juga para anggota dari berbagai organisasi mahasiswa Islam. Sebut saja misalnya Fahmi Idris, Ekky Syahruddin, Abdul Gafur, Mar’i Muhammad, Akbar Tanjung dan lain sebagainya. Demikian pula di akhir zaman Orde Baru, mereka dapat mewarnai Gedung DPR/MPR sehingga ada istilah “hijau royo-royo” dan banyak juga yang direkrut untuk mengisi Kabinet Soeharto.
Menjelang kejatuhan Orde Baru, para pemuda dan mahasiswa atau pelajar Islam, baik yang tergabung dalam HMI, PMII, PII, IPPNU, KAPI, KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), GPI (Gerakan Pemuda Islam) dan Pemuda Anshar turut aktif mengambil bagian dalam menumbangkan Rezim Soeharto.

10. Departemen Agama
Departemen Agama dulu namanya Kementerian Agama. Didirikan pada masa Kabinet Syahrir yang mengambil keputusan tanggal 3 Januari 1946, dengan Menteri Agama yang pertama adalah M. Rasyidi. Tujuan dan fungsi Departemen Agama yang dirumuskan pada tahun 1967 sebagai berikut :
a. Mengurus serta mengatur pendidikan agama di sekolah-sekolah serta membimbing perguruan-perguruan agama.
b. Mengikuti dan memperhatikan hal yang bersangkutan dengan agama dan keagamaan.
c. Memberi penerangan dan penyuluhan agama.
d. Mengurus dan mengatur Peradilan Agama serta menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan hukum agama.
e. Mengatur, mengurus dan mengawasi penyelenggaraan Ibadah Haji.
f. Mengurus dan memperkembangkan IAIN, Perguruan Tinggi Agama Swasta dan Pesantren serta mengurus dan mengawasi pendidikan agama pada perguruan-perguruan tinggi agama Islam.

11. Peran Lembaga Pendidikan Islam
Lembaga Pendidikan Islam yang tertua di Indonesia adalah pesantren. Kehadiran pesantren ini hampir bersamaan dengan kehadiran Islam di Indonesia itu sendiri. Alasannya sangat sederhana, Islam sebagai agama dakwah disebarkan melalui proses transmisi ilmu dari ulama atau kyai kepada masyarakat (tarbiyah wat ta’lim atau ta’dib). Proses ini berlangsung di Indonesia melalui pesantren.
Dari awal keberadaannya pesantren telah menunjukkan perannya yang sangat besar dalam pembinaan bangsa. Islam sebagai pandangan hidup membawa konsep baru tentang Tuhan, kehidupan, waktu, dunia dan akhirat, bermasyarakat, keadilan, harta dan lain-lain. Dengan pandangan hidup tersebut, masyarakat lalu mengembangkan semangat pembebasan dan perlawanan terhadap penjajah. Pemberontakan petani di Banten tahun 1888 Perang masyarakat Aceh melawan Belanda tahun 1873 dan perang-perang lainnya di seluruh daerah di Indonesia hampir tidak terlepas dari peran pesantren dan santrinya.
Dizaman pergerakan pra-kemerdekaan tokoh-tokoh nasional seperti HOS Cokroaminoto, KH. Mas Mansur, KH Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadikusumo, KH Kahar Muzakar dan lain-lain adalah alumni-alumni pesantren. Sesudah kemerdekaan pesantren juga telah melahirkan tokoh-tokoh kaliber nasional seperti Moh. Rasyidi (Menteri Agama Pertama), Moh. Natsir (Mantan Perdana Menteri), KH. Wahid Hasyim, KH. Idham Kholid (Mantan Wakil Perdana Menteri dan Ketua MPRS). Demikian juga tokoh-tokoh nasional saat ini seperti Amien Rais (mantan Ketua MPR), Abdurrahman Wahid (Mantan Presiden RI), Hidayat Nurwahid (Ketua MPR), Hasyim Muzadi (Ketua PB NU), Nurcholis Majid (Almarhum Rektor Paramadina) dan lain-lain adalah orang-orang yang tidak terlepas dari pesantren.
Keistimewaan atau ciri khas pesantren hingga bisa eksis sampai saat ini antara lain adalah
a. Penguasaan bahasa asing terutama bahasa Arab.
b. Penguasaan kitab-kitab kuning yang merupakan sumber penting ilmu-ilmu keislaman.
c. Penanaman jiwa mandiri, sebab biasanya para santri tinggal di asrama. Mereka harus hidup mandiri tanpa dekat dengan orang tua.
d. Penanaman hidup disiplin, menghargai teman, hormat sama guru (kyai) dan sabar serta istiqomah dalam melaksanakan proses pembelajaran (tarbiyah, ta’dib dan ta’lim).

Biasanya pendidikan pesantren tidak dibatasi oleh waktu, sehingga seorang santri bisa sepuas-puasnya menimba ilmu sama kyai sampai ia diizinkan untuk meninggalkan pesantrennya, kemudian pindah ke pesantren lain untuk mencari ilmu yang lebih tinggi.
Sistim pengajaran selain sistim Klasikal, juga sistim Individual (sorogan), yaitu seorang santri bisa belajar ngaji atau membaca kitab dibimbing secara langsung oleh seorang guru atau kyai, sehingga bisa lebih komunikatif antara guru dengan santri.
Pada perkembangan berikutnya sebagian besar pesantren baik di Jawa maupun di luar Jawa, dilengkapi dengan lembaga pendidikan yang dikenal istilah Madrasah. Dari mulai Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD), Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP), Madrasah Aliyah (setingkat SMA) dan selanjutnya para lulusannya bisa melanjutkan ke IAIN atau perguruan tinggi agama lainnya. Perbedaan Pesantren dengan Madrasah antara lain : di Pesantren khusus mempelajari ilmu-ilmu agama, tapi di Madrasah biasanya juga dipelajari ilmu-ilmu umum. Pesantren biasanya tidak menggunakan kurikulum yang resmi (formal), tapi di Madrasah sudah menggunakan kurikulum resmi dan baku, terutama kurikulum dari Departemen Agama.

12. Majlis Ulama Indonesia (MUI)
Majlis Ulama ini sebenarnya sudah berdiri sejak jaman pemerintahan Soekarno, tetapi baru di tingkat daerah. Di Jawa Barat misalnya majlis ini berdiri tanggal 12 Juli 1958. Pada tanggal 21 sampai 27 Juni 1975 diadakan Musyawarah Nasional I Majlis Ulama seluruh Indonesia di Jakarta yang dihadiri oleh wakil-wakil Majlis Ulama propinsi. Ketika itulah Majlis Ulama tingkat Nasional berdiri dengan nama Majlis Ulama Indonesia (MUI).
Fungsi MUI antara lain :
a. Memberi fatwa dan nasihat mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan kepada pemerintah dan umat Islam umumnya sebagai amar ma’ruf nahi munkar, dalam usaha meningkatkan ketahanan nasional.
b. Mempererat ukhuwah Islamiyah dan memelihara serta meningkatkan suasana kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Mewakili umat Islam dalam konsultasi antara umat beragama.
d. Penghubung antara Ulama dan Umara (pemerintah) serta menjadi penerjemah timbal balik antara pemerintah dan umat guna menyukseskan pembangunan nasional.

Sejak berdiri sampai saat ini sudah banyak fatwa-fatwa MUI dikeluarkan antara lain menyangkut :
a. Hukum natal bersama bagi umat Islam
b. Aliran-aliran Islam sesat di Indonesia
c. Fatwa tentang bunga bank konvensional
d. Fatwa tentang bayi tabung dan inseminasi buatan
e. Fatwa tentang faham pluralisme dan sekularisme
f. Fatwa tentang perkawinan beda agama
g. Dan lain-lain

Ulama yang pernah menduduki jabatan ketua MUI antara lain :
a. Prof.Dr. Hamka (1975- 1981)
b. KH. Syukri Ghozali (1981- 1984)
c. KH. EZ. Muttaqien (1984- 1985)
d. KH. Hasan Basri (1985- 1995)
e. H. Amidhan

13. Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
ICMI berdiri pada 7 Desember 1990 sebagai sebuah organisasi yang menampung para cendekiawan muslim yang mempunyai komitmen pada nilai-nilai keislaman, tanpa melihat aliran, warna politik dan kelompok. ICMI sebagai wadah tempat berdialog para intelektual guna memecahkan persoalan-persoalan bangsa. Organisasi ini pertama kali dipimpin oleh Prof. Dr.BJ. Habibie, kemudian Ahmad Tirto Sudiro dan Adi Sasono.

ICMI bergerak berlandaskan tiga hal :
a. Iman sebagai landasan moral untuk memicu prestasi taqwa
b. Pancasila dan UUD 45 sebagai azas filosofis dan konstitusional kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
c. Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat dan sarana bagi peningkatan mutu kehidupan.
Sasaran jangka panjang adalah peningkatan kualitas ilmu, kualitas hidup, kualitas kerja, kualitas berkarya dan kualitas berfikir bangsa Indonesia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
Organisasi ini berkembang cukup cepat. Terbukti saat Silaknas I ( 5-7 Desember 1991) jumlah anggotanya sekitar 15000 orang. Pada Nopember 1993 ICMI sudah mempunyai 32 Orwil (Organisasi Wilayah), yakni 28 di dalam negeri dan 4 di luar negeri ( Eropa, Timur Tengah, Amerika Serikat dan Pasifik). ICMI sudah memiliki 309 Orsat (Organisasi Satuan), yakni 277 di dalam negeri dan 32 di luar negeri.

Lyric Linkin Park

Linkin Park / What I've Done

INTRO:
Gm - Bb - F - Cm (4x)

INTERLUDE:
Gm

VERSE I:
Gm
In this farewell
Bb
There's no blood
F Cm
There's no alibi
Gm
'Cause I've drawn regret
Bb
From the truth
F Cm
Of a thousand lies

REFRAIN:
Eb F
So let mercy come and wash away

CHORUS I:
Gm
What I've done
Bb F
I'll face myself
Cm Gm
To cross out what I've become
Bb F
Erase myself and let go of
Cm Gm
What I've done

VERSE II:
Bb
Put to rest
F Cm
What you thought of me
Gm
While I clean this slate
Bb
With the hands
F Cm
Of uncertainty

(Repeat refrain)

CHORUS II:
Gm
What I've done
Bb F
I'll face myself
Cm Gm
To cross out what I've become
Bb F
Erase myself and let go of
Cm Dm Eb F Gm
What I've done

INTERLUDE:
Gm - Bb - F - Cm
Gm - Bb - F - Cm - Dm

BRIDGE:
Eb F Gm
For what I've done
Bb F
I'll start again
Cm Gm
And whatever thing may come
Bb F
Today this ends I'm forgiving
Cm Gm
What I've done

CHORUS III:
Bb F
I'll face myself
Cm Gm
To cross out what I've become
Bb F
Erase myself and let go of
Cm Gm Bb F
What I've done
Cm Gm Bb F
What I've done
Cm Gm
Forgiving what I've done





Numb


Intro: EM C G D * 2
Verse 1:
EM C
I’m tired of being what you want me to be
G D
Feeling so faithless lost under the surface
EM C
Don’t know what you’re expecting of me
G D C D
Put under the pressure of walking in your shoes
(Caught in the undertone just caught in the undertone)
EM G C D
Every step I take is another mistake to you
(Caught in the undertone just caught in the undertone)
Chorus:
EM C G
I’ve become so numb I can’t feel you there
D EM
I’ve become so tired so much more aware
C G
I’ve becoming this all I want to do
D EM
Is be more like me and be less like you
Verse 2:
C
Can’t you see that you’re smothering me
G D EM
Holding too tightly afraid to lose control
C
Cause everything that you thought I would be
G D C D
Has fallen apart right in front of you
(Caught in the undertone just caught in the undertone)
EM G C D



Every step that I take is another mistake to you
(Caught in the undertone just caught in the undertone)
EM G D
And every second I waste is more than I can take
EM C G
I’ve become so numb I can’t feel you there
D EM
I’ve become so tired so much more aware
C G
I’ve becoming this all I want to do
D EM
Is be more like me and be less like you
D
And I know
EM G EM D C
I may end up failing too
D
But I know
B (hold)
You were just like me with someone disappointed in you
EM C G
I’ve become so numb I can’t feel you there
D EM
I’ve become so tired so much more aware
C G
I’ve becoming this all I want to do
D EM
Is be more like me and be less like you
C G
I’ve become so numb I can’t feel you there
D
(Tired of being what you want me to be)
EM C G
I’ve become so numb I can’t feel you there
D
(Tired of being what you want me to be)











One Step Closer

Intro : Em C Am Em X 2
Am C Am Em
I cannot take this anymore
C Am Em
I’m saying everything I’ve said before
C
All these words they make no sense
Am Em
I find bliss in ignorance
C
Less I hear the less you’ll say
Am Em
But you’ll find that out anyway
C Em
Just like before…
Chorus :
Em C
Everything you say to me
Em C Am
Takes me one step closer to the edge
Em
And I’m about to break
C
I need a little room to breathe
Em C Am
Cause I’m one step closer to the edge
Em
And I’m about to break
Em C Am Em
I find the answers aren’t so clear
Em C Am Em
Wish I could find a way to disappear
C
All these thoughts they make no sense
Am Em
I find bliss in ignorance
C
Nothing seems to go away
Am Em
Over and over again
C Em
Just like before…
Chorus :
Everything you say to me
Em C
Everything you say to me
Em C Am
Takes me one step closer to the edge
Em
And I’m about to break
C
I need a little room to breathe
Em C Am
Cause I’m one step closer to the edge
Em
And I’m about to break
Em C
Everything you say to me
Em C Am
Takes me one step closer to the edge
Em
And I’m about to break
C
I need a little room to breathe
Em C Am
Cause I’m one step closer to the edge
Em
And I’m about to break
Em C Am Em X 3
Em C Am Em
shut up when I’m talking to you
Em Em C Am Am X3
shut up X3
Em C Em Em Em Em
shut up when I’m talking to you
Em Em C Am Am X3
shut up X3
I’m about to break
Chorus :
Everything you say to me
Em C
Everything you say to me
Em C Am
Takes me one step closer to the edge
Em
And I’m about to break
C
I need a little room to breathe
Em C Am
Cause I’m one step closer to the edge
Em
And I’m about to break
Em C
Everything you say to me
Em C Am
Takes me one step closer to the edge
Em
And I’m about to break
C
I need a little room to breathe
Em C Am
Cause I’m one step closer to the edge
Em
And I’m about to break





Somewhere I Belong

A#
When this began,
Db
I had nothing to say,
Ab F#
And I’d get lost in the nothingness inside of me.
A#
I was confused,
Db
And I let it all out to find /that I’m,
Ab F#
Not the only person with these things in mind.
A#
Inside of me,
Db
But all the vacancy the words revealed,
Ab F#
Is the only real thing that I’ve got left to feel.
A#
Nothing to lose,
Db
Just stuck/hollow and alone,
Ab
And the fault is my own,
F#
And the fault is my own.
[Chorus]
A#5
I want to heal,
Db5(2)
I want to feel,
F#5(1) D#5(1)
What I thought was never real.
A#5 Db5(2)
I want to let go of the pain I’ve held so long…
F#5(1) D#5(1) A#5
[Erase all the pain 'til it's gone] I want to heal,
Db5(2)
I want to feel
F#5(1) D#5(1)
Like I’m close to something real,
A#5 Db5(2) F#5(1)
I want to find something I’ve wanted all along….
D#5(1)
Somewhere I belong.
[Verse 2]
A# Db
And I’ve got nothing to say,
Ab F#
I can’t believe I didn’t fall right down on my face.
A#
I was confused…
Db
Looking everywhere/only to find that it’s,
Ab F#
Not the way I had imagined it all in my mind.
A#
So what am I,
Db
What do I have but negativity,
Ab
‘Cause I can’t justify the,
F#
Way everyone is looking at me.
A#
Nothing to lose,
Db
Nothing to gain/hollow and alone,
Ab
And the fault is my own,
F#
The fault is my own.
[Bridge]
A#5 F#5
I will never know,
Ab5 D#5(2)
Myself until I do this on my own.
A#5 F#5
And I will never feel,
Ab5
Anything else until my wounds are healed.
A#5 F#5(2)
I will never be
Ab5 Db5(2)
Anything ’til I break away from me.
A#5 F#5(1)
And I will break away,
Ab5 D#5(1) A#, Db, Ab, F#
I’ll find myself today…….
[Outro]
A#5
I want to heal,
Db5(1)
I want to feel like I’m,
F#5(1) D#5(1)
Somewhere I belong.


Shadow Of The Day

G#min D#min E,F#
I close both locks below the window.
G#min D#min E,F#
I close both blinds and turn away.
G#min D#min E,F#
Sometimes solutions aren’t so simple.
G#min D#min E,F#
Sometimes goodbye’s the only way.
Chorus
B C#min G#min, E,F#
And the sun will set for you,
B C#min G#min, E,F#
The sun will set for you.
B F# G#min, E,F#
And the shadow of the day,
G#min, E,F#
Will embrace the world in grey,
B C#min G#min, E,F#
And the sun will set for you.
Verse 2
G#min D#min E,F#
In cards and flowers on your window,
G#min D#min E,F#
Your friends all plead for you to stay.
G#min D#min E,F#
Sometimes beginnings aren’t so simple.
G#min D#min E,F#
Sometimes goodbye’s the only way.
Chorus
B C#min G#min, E,F#
And the sun will set for you,
B C#min G#min, E,F#
The sun will set for you.
B F# G#min, E,F#
And the shadow of the day,
G#min, E,F#
Will embrace the world in grey,
B C#min G#min, E,F#
And the sun will set for you.











Valentine’s Day


Dm F C
My insides all turn to ash, so slow.
Dm F C
And blow away as I collapsed, so cold.
Dm F C
A black winter been away, from sight.
Dm F C
Another darkness over day, that night.
———-
Pre-Chorus
———-
Bb C
And the clouds above move closer,
F C
Looking so dissatisfied.
Bb C (Dm)
But the heartless wind kept blowing and blowing.
——-
Verse 2
——-
Dm F C
I used to be my own protection, but not now.
Dm F C
‘Cause my path has lost direction, somehow.
Dm F C
A black winter been away, from sight.
Dm F C
Another darkness over day, that night.
———-
Pre-Chorus
———-
Bb C
And the clouds above move closer,
F C
Looking so dissatisfied.
Bb C
And the ground below grew colder,
F C
As they put you down inside.
Bb C (Dm)
But the heartless wind kept blowing, blowing.
———
Interlude
———
——
Bridge
——
Bb
So now you’re gone,
C
And I was wrong.
F C
I never knew what it was like,
Bb C
To be alone
——
Chorus
——
Dm
On a Valentine’s Day,
F C
On a Valentine’s Day,
Dm
On a Valentine’s Day,
F C
On a Valentine’s Day,
———
Outro x 2
———
Dm
On a Valentine’s Day.
[I used to be my own protection,]
F C
On a Valentine’s Day
[But not now.]
Dm
On a Valentine’s Day
['Cause my mind has lost direction,]
F C
On a Valentine’s Day










A Place For My Head


I watch how the
Em
Moon sits in the sky in the dark night
C
Shining with the light from the sun
Em
The sun doesn’t give light to the moon assuming
C
The moon’s going to owe it one
Em
It makes me think of how you act to me You do
C
Favors and then rapidly You just
Em
Turn around and start asking me about
C
Things that you want back from me
Em
I’m sick of the tension sick of the hunger
C
Sick of you acting like I owe you this
Em
Find another place to feed your greed
C
While I find a place to rest
Chorus:
Em C
I want to be in another place
Em D
I hate when you say you don’t understand
(You’ll see it’s not meant to be)
Em C Em
I want to be in the energy, not with the enemy
D (C Em)
A place for my head
Verse:
Em
Maybe someday I’ll be just like you and
C
Step on people like you do and Run
Em
Away the people I thought I knew
C
I remember back then who you were
Em
You used to be calm used to be strong
C
Used to be generous but you should’ve known That you’d
Em
Wear out your welcome now you see
C
How quiet it is all alone I’m so
Em
Sick of the tension sick of the hunger
Sick of you acting like I owe you this
C
Find another place to feed your greed
While I find a place to rest I’m so
Em
Sick of the tension sick of the hunger
Sick of you acting like I owe you this
C
Find another place to feed your greed
While I find a place to rest
Chorus:
Em C
I want to be in another place
Em D
I hate when you say you don’t understand
(You’ll see it’s not meant to be)
Em C Em
I want to be in the energy, not with the enemy
D (C Em)
A place for my head
Em
You try to take the best of me go away
You try to take the best of me go away
You try to take the best of me go away
You try to take the best of me go away
You try to take the best of me go away
Em C
You try to take the best of me go away
Em C
You try to take the best of me go away
Em C
You try to take the best of me go away
Em C
You try to take the best of me go away
Em C
You try to take the best of me go away
Chorus:
Em C
I want to be in another place
Em D
I hate when you say you don’t understand
(You’ll see it’s not meant to be)
Em C Em
I want to be in the energy, not with the enemy
D (C Em)
A place for my head
Em
I’m so sick of the tension sick of the hunger
D
Sick of you acting like I owe you this
Em
Find another place to feed your greed
D
While I find a place to rest
Em
I’m so sick of the tension sick of the hunger
D
Sick of you acting like I owe you this
Em
Find another place to feed your greed
D
While I find a place to rest
End in Em


The Little Give You Away
Am, D x2
Am D
Water grey through the windows Up the stairs
Am D
Chilling rain Like an ocean Everywhere
Chorus:
C
Don’t want to reach for me do you?
F
I mean nothing to you
D
The Little Things Give You Away
C
And now there will be no mistaking
F
The levees are breaking
Am G D
All you’ve ever wanted
E Am G D E
Was someone to truly look up to you
Am G F Dm
And six feet / under water
F E
I do
Hope decays
Generations disappear
Washed away
As a nation simply stares
*Chorus*
All you’ve ever wanted
Was someone to truly look up to you
And six feet under ground now I
Now I do
(C and D switching)
Little things give you away x5
(Little things give you away) \
C |
All you’ve ever wanted | x6
D |
Was someone to truly look up to you /
(Little things give you away)










Lying From You

Em
When I pretend everything is what I want it to be
C D
I look exactly like what you always wanted to see
Em
When I pretend, I can’t forget about the criminal I am
C D
Stealing second after second just cause I know I can but
Em
I can’t pretend this is the way it’ll stay I’m just
C D
(Lying to bend the truth)
Em
I can’t pretend I’m who you want me to be, so I’m
[Chorus]
C D E
(Lying my way from you)
E
No no turning back now
C
(I wanna be pushed aside so let me go)
G
No no turning back now
D E
(Let me take back my life I’d rather be all alone)
E
No turning back now
C
(Anywhere on my own cuz I can see)
G
No no turning back now
D
(The very worst part of you is me)
Em
I remember what they taught to me
C D
Remember condescending talk for who I ought to be
Em
Remember listening to all of that and this again
C D
So I pretended up a person who was fittin’ in
Em
And now you think this person really is me and I’m
C D
(Trying to bend the truth)
Em
Cuz the more I push the more I’m pulling away cuz I’m
[Chorus]
C D E
(Lying my way from you)
E
No no turning back now
C
(I wanna be pushed aside so let me go)
G
No no turning back now
D E
(Let me take back my life I’d rather be all alone)
E
No turning back now
C
(Anywhere on my own cuz I can see)
G
No no turning back now
D
(The very worst part of you)
D Em
(The very worst part of you is ME)
E
(You)
E
No no turning back now
C
(I wanna be pushed aside so let me go)
G
No no turning back now
D E
(Let me take back my life I’d rather be all alone)
E
No turning back now
C
(Anywhere on my own cuz I can see)
G
No no turning back now
D
(The very worst part of you)
D Em
(The very worst part of you is me)

Leave Out All The Rest


Intro: C G C G
C
I dreamed I was missing
G
You were so scared.
F
But no one would listen
C
Cuz’ no one else cared.
C
After my dreaming
G
I woke with this fear.
F
What am I leaving,
C
When I am done here?
C
So if you’re asking me I want you to know…
C
When my time comes
G
Forget the wrong that i’ve done
C G
Help me leave behind some reason to be missed.
C
And don’t resent me
G
And when you’re feeling empty
C
Keep me in your memory
G C
Leave out all the rest,Leave out all the rest.
C
Don’t be afraid
G
Of taking my beatings
F
Of shit behind me.
C
I’m strong on the surface
G
Not all the way through.
F
I’ve never been perfect
C
But neither have you.
C
So if you’re asking me I want you to know…
C
When my time comes
G
Forget the wrong that i’ve done
C G
Help me leave behind some reason to be missed.
C
And don’t resent me
G
And when you’re feeling empty
C
Keep me in your memory
G C
Leave out all the rest,Leave out all the rest.
C
Forgetting
F
All the hurt inside you’ve learned to hide so well.
C
Pretending
F
Someone else can come and save me from myself.
C G
I can’t be who you are…
C
When my time comes
G
Forget the wrong that i’ve done
C G
Help me leave behind some reason to be missed.
C
And don’t resent me
G
And when you’re feeling empty
C
Keep me in your memory
G C
Leave out all the rest,Leave out all the rest.
Forgetting
All the hurt inside you’ve learned to hide so well.
Pretending
Someone else can come and save me from myself.
I can’t be who you are.
I can’t be who you are.

Don’t Stay

E Am E
Sometimes I need to remember just to breathe
E A
Sometimes I need you to stay away from me
E Am E
Sometimes I’m in disbelief I didn’t know
E A
Somehow I need you to go
E
Don’t stay
A
Forget our memories
D A
Forget our possibilities
Em C D
What you were changing me into
C
Just give me myself back and
E
Don’t stay
A
Forget our memories
D A
Forget our possibilities
Em C D
Take all your faithlessness with you
A
Just give me myself back and
E
Don’t stay
E Am
Sometimes I feel like I trusted you too well
E A
Sometimes I just feel like screaming at myself
E Am
Sometimes I’m in disbelief I didn’t know
E A
Somehow I need to be alone
E
Don’t stay
A
Forget our memories
D A
Forget our possibilities
Em C D
What you were changing me into
C
Just give me myself back and
E
Don’t stay
A
Forget our memories
D A
Forget our possibilities
Em C D
Take all your faithlessness with you
A
Just give me myself back and
E
Don’t stay
E A D A
I don’t need you anymore, I don’t want to be ignored
E A D A
I don’t need one more day of you wasting me away
E A D A
I don’t need you anymore, I don’t want to be ignored
E A D A
I don’t need one more day of you wasting me away
A
With no apologies
E
Don’t stay
A
Forget our memories
D A
Forget our possibilities
Em C D
What you were changing me into
C
Just give me myself back and
E
Don’t stay
A
Forget our memories
D A
Forget our possibilities
Em C D
Take all your faithlessness with you
A
Just give me myself back and
E
Don’t stay




Crawling


E C
Crawling in my skin
G D
These wounds they will not heal
E C
Fear is how I fall
G D
Confusing what is real
(VERSE)
Em C
There’s something inside me that pulls beneath the surface
G D
Consuming, confusing
Em C
This lack of self-control I fear is never ending
G
Controlling
D
How I can’t seem
C D
To find myself again
Em
My walls are closing in
(Without a sense of confidence I’m convinced that there’s just too much pressure to take)
C D
I’ve felt this way before
E
So insecure!!
(CHORUS)
E C
Crawling in my skin
G D
These wounds they will not heal
E C
Fear is how I fall
G D
Confusing what is real
(VERSE)
Em C
Discomfort, endlessly has pulled itself upon me
G D
Distracting, reacting
Em C
Against my will I stand beside my own reflection
G D
It’s haunting how I can’t seem
C D
To find myself again
Em
My walls are closing in
(Without a sense of confidence I’m convinced that there’s just too much pressure to take)
C D
I’ve felt this way before
E
So insecure!!
(CHORUS)
E C
Crawling in my skin
G D
These wounds they will not heal
E C
Fear is how I fall
G D
Confusing what is real
















In The End


I- It starts with One thing I don’t know why
D
It doesn’t even matter how hard you try
C
Keep that in mind I designed this rhyme
D
To explain in due time
Em
All I know Time is a valuable thing
D
Watch it fly by as the pendulum swings
C
Watch it count down to the end of the day
D
The clock ticks life away
Em
It’s so unreal Didn’t look out below
D
Watch the time go right out the window
C
Trying to hold on but didn’t even know
D
Wasted it all just to
Em
Watch you go I kept everything inside
D
And even though I tried it all fell apart
C
What it meant to me will eventually
D
Be a memory of a time when
Em G D C 2x
I tried so hard And got so far But in the end It doesn’t even matter
I had to fall To lose it all But in the end It doesn’t even matter
Repeat 1st Stanza Chords
II- One thing I don’t know why
It doesn’t even matter how hard you try
Keep that in mind I designed this rhyme
To remind myself how
I tried so hard In spite of the way you were mocking me
Acting like I was part of your property
Remembering all the times you’ve fought with me
I’m surprised it got so (far)
Things aren’t the way they were before
You wouldn’t even recognize me anymore
Not that you knew me back then
But it all comes back to me
(In the end)
You kept everything inside
And even though I tried it all fell apart
What it meant to me will eventually
Be a memory of a time when
Chorus
Em D C D 2x
I put my trust in you Pushed as far as I can go
And for all this There’s only one thing you should know
Em D C D 2x
I put my trust in you Pushed as far as I can go
And for all this There’s only one thing you should know


















My December


G F G F G
This is my December, this is my time of the year
F G F
This is my December, this is all so clear
G F G F G
This is my December, this is my snow covered home
F G F
This is my December, this is me alone
G F
And I…
(Just wish that I didn’t feel like there was something I missed)
G F
And I…
(Take back all the things I said to make you feel like that)
G F
And I…
(Just wish that I didn’t feel like there was something I missed)
G F
And I…
(Take back all the things that I said to you)
G F G F
And I’d give it all away just to have somewhere to go to
G F G F
Give it all away to have someone to come home to
G F G F G
This is my December, this is my snow covered tree
F G F
This is me pretending, this is all I need
G F
And I…
(Just wish that I didn’t feel like there was something I missed)
G F
And I…
(Take back all the things that I said to make you feel like that)
G F
And I…
(Just wish that I didn’t feel like there was something I missed)
G F
And I…
(Take back all the things that I said to you)
G F G F
And I’d give it all away just to have somewhere to go to
G F G F
Give it all away to have someone to come home to
G F G F G
This is my December, this is my time of the year
F G F
This is my December, this is all so clear
G F G F
Give it all away just to have somewhere to go to
G F G F
Give it all away to have someone to come home to
G F G F
Give it all away just to have somewhere to go to
G F G F
Give it all away to have someone to come home to













Given Up


E
Wake in a sweat again
Am
Another day’s been laid to waste
D
In my disgrace
E
Stuck in my head again
Am
Feels like I’ll never leave this place
D
There’s no escape
E G
I’m my own worst enemy
N/C E Am
I’ve given up…
Dm G D E
I’m sick of feeling
E Am Dm G D E
Is there nothing you can say?
E Am Dm
Take this all away
G D E E Am Dm
I’m suffocating!
G D E Am Dm G D
Tell me what the fuck is wrong with me!
E
I don’t know what to take
Am
Thought I was focused but I’m scared
D
I’m not prepared
E
I hyperventalate.
Am
Looking for help somehow somewhere
D
And no one cares
E G
I’m my own worst enemy
N/C E Am
I’ve given up…
Dm G D E
I’m sick of feeling
E Am Dm G D E
Is there nothing you can say?
E Am Dm
Take this all away
G D E E Am Dm
I’m suffocating!
G D E Am Dm G D
Tell me what the fuck is wrong with me!
E A Dm
GOD!
E A Dm
Put me out of my misery
E A Dm
Put me out of my misery
E A Dm
Put me out of my…
E A Dm
Put me out of my fucking misery!
N/C E Am
I’ve given up…
Dm G D E
I’m sick of feeling
E Am Dm G D E
Is there nothing you can say?
E Am Dm
Take this all away
G D E E Am Dm
I’m suffocating!
G D E Am Dm G D
Tell me what the fuck is wrong with me!














Breaking The Habit


C
I don’t want to be the one
D
The battles always choose
C
Cuz inside I realize
D
That I’m the one confused
Em C
I don’t know what’s worth fighting for
D
Or why I have to scream
Em C
I don’t know why I instigate
D
And say what I don’t mean
Em C
I don’t know how I got this way
D
I know it’s not alright
C D
So I’m breaking the habit
C D Em
I’m breaking the habit tonight
(Play Em Thgroughout Verse)
Clutching my cure
I tightly lock the door
I try to catch my breath again
I heard much more
Than anytime before
I have no options left again
[Chorus]
C
I dont want to be the one
D
The battles always choose
C
Cuz inside I realize
D
That I’m the one confused
Em C
I don’t know what’s worth fighting for
D
Or why I have to scream
Em C
I don’t know why I instigate
D
And say what I don’t mean
Em C
I don’t know how I got this way
D
I’ll never be alright
C D
So, I’m breaking the habit
C D Em
I’m breaking the habit tonight
(Bridge)
Em D
I’ll paint it on the walls
C D
Cuz I’m the one at fault
Em D
I’ll never fight again
C D
And this is how it ends
[Chorus]
Em C
I don’t know what’s worth fighting for
D
Or why I have to scream
Em C
But now I have some clarity
D
to show you what I mean
Em C
I don’t know how I got this way
D
I’ll never be alright
C D
So, I’m breaking the habit
C D
I’m breaking the habit
C D E
I’m breaking the habit tonight









In Pieces


Intro: Em C Am Em B
Em C
Telling me to go
Am Em B
But hands beg me to stay
Em C
Your lips say that you love
Am Em B
Your eyes say that you hate
Em
There’s truth in your lies
C
Doubt in your faith
Am Em B
What you build you lay to waste
Em
There’s truth in your lies
C
Doubt in your faith
Am Em B
All I’ve got’s what you didn’t take
Am C
So I, I won’t be the one
G
Be the one to leave this
D
In pieces
Am C
And you, you will be alone
G
Alone with all your secrets
D
And regrets, don’t lie
Em C Am Em B
Em C Am
You promise me the sky
Em B
Then toss me like a stone
Em C Am
You wrap me in your arms
Em B
And chill me to the bone
Em
There’s truth in your lies
C
Doubt in your faith
Am Em B
All I’ve got’s what you didn’t take
Am C
So I, I won’t be the one
G
Be the one to leave this
D
In pieces
Am C
And you, you will be alone
G
Alone with all your secrets
D
And regrets
Em
Don’t lie
[Guitar Solo]
C Am Em B
Em C Am Em B
Am C
So I, I won’t be the one
G
Be the one to leave this
D
In pieces
Am C
And you, you will be alone
G
Alone with all your secrets
D
And regrets
Em
Don’t lie
C Em C
Em C Em C
Em Em Em Em D D D D










From The Inside


Intro:
Riff 1 (4X)
C#5 B5 A5 F#5 G#5 (2X)->play along with riff 1
(Riff 2):
I don’t know who to trust, no surprise
(Everyone feels so far away from me)
Heavy thoughts sift through dust, and the lies
(Riff 2):
Trying not to break,
But I’m so tired of this deceit
Every time I try to make myself
Get back up on my feet
All I ever think about is this
All the tiring time between and how
Trying to put my trust in you
Just takes so much out of me
Chorus (riff 1):
C#5 B5 A5
Take everything from the inside
F#5 G#5 C#5
And throw it all away
B5 A5
‘Cause I swear for the last time
F#5 G#5
I won’t trust myself with you
(Riff 2):
Tension is building inside, steadily
(Everyone feels so far away from me)
Heavy thoughts forcing their way out of me
(Riff 2):
Trying not to break,
But I’m so tired of this deceit
Every time I try to make myself
Get back up on my feet
All I ever think about is this
All the tiring time between and how
Trying to put my trust in you
Just takes so much out of me
(Riff 1):
C#5 B5 A5
Take everything from the inside
F#5 G#5 C#5
And throw it all away
B5 A5
Cause I swear for the last time
F#5 G#5
I won’t trust myself with
C#5 C#5 C#5 C#5 (4X)
You!!!
(Play twice):
C#5 C#5 C#5 C#5
C#5 D C#5 C#5 C#5 C#5
C#5 D C#5 C#5 C#5 C#5
C#5 D C#5 C#5 C#5 C#5 C#5 C#5 C#5 C#5
I won’t waste myself on you!!!
You!!!
You!!!
Waste myself on you!!!
You!!!
You!!!
(Riff 1):
A5
I’ll take everything from the inside
F#5 G#5 C#5
And throw it all away
B5 A5
Cause I swear for the last time
F#5 G#5 C#5
I won’t trust myself with you
B5 A5
Everything from the inside
F#5 G#5 C#5
And throw it all away
B5 A5
Cause I swear for the last time
F#5 G#5 C#5 C#5 C#5 C#5
I won’t trust myself with you
C#5 C#5 C#5 C#5
You
C#5 C#5 C#5 C#5
You
C#5 C#5 C#5 C#5
A place for my head
I watch how the
Em
Moon sits in the sky in the dark night
C
Shining with the light from the sun
Em
The sun doesn't give light to the moon assuming
C
The moons going to owe it one
Em
It makes me think of how you act to me You do
C
Favors and then rapidly You just
Em
Turn around and start asking me about
C
Things that you want back from me
Em
Im sick of the tension sick of the hunger
C
Sick of you acting like I owe you this
Em
Find another place to feed your greed
C
While I find a place to rest

Chorus:

Em C
I want to be in another place
Em D
I hate when you say you dont understand
(Youll see it's not meant to be)
Em C Em
I want to be in the energy, not with the enemy
D (C Em)
A place for my head

Verse:

Em
Maybe someday Ill be just like you and
C
Step on people like you do and Run
Em
Away the people I thought I knew
C
I remember back then who you were
Em
You used to be calm used to be strong
C
Used to be generous but you shouldve known That youd
Em
Wear out your welcome now you see
C
How quiet it is all alone Im so
Em
Sick of the tension sick of the hunger
Sick of you acting like I owe you this
C
Find another place to feed your greed
While I find a place to rest Im so
Em
Sick of the tension sick of the hunger
Sick of you acting like I owe you this
C
Find another place to feed your greed
While I find a place to rest

Chorus:

Em C
I want to be in another place
Em D
I hate when you say you dont understand
(Youll see it's not meant to be)
Em C Em
I want to be in the energy, not with the enemy
D (C Em)
A place for my head

Em
You try to take the best of me go away
You try to take the best of me go away
You try to take the best of me go away
You try to take the best of me go away
You try to take the best of me go away
Em C
You try to take the best of me go away
Em C
You try to take the best of me go away
Em C
You try to take the best of me go away
Em C
You try to take the best of me go away
Em C
You try to take the best of me go away

Chorus:

Em C
I want to be in another place
Em D
I hate when you say you dont understand
(Youll see it's not meant to be)
Em C Em
I want to be in the energy, not with the enemy
D (C Em)
A place for my head

Em
Im so sick of the tension sick of the hunger
D
Sick of you acting like I owe you this
Em
Find another place to feed your greed
D
While I find a place to rest
Em
Im so sick of the tension sick of the hunger
D
Sick of you acting like I owe you this
Em
Find another place to feed your greed
D
While I find a place to rest

End in Em






Bleed It Out

F#m
Here we go for the hundredth time, hand grenade pins in every line
E
Throw 'em up and let something shine, going out of my fuckin mind
F#m
Filthy mouth / no excuse, find a new place to hang this news
E
String me up from atop these roofs, knot it tight so i won't get loose
D
Truth is / you can stop and stare
E
Bled myself out and no one cares
F#m
Dug the trench out / laid down there, with a shovel up out of reach somewhere
D
Yeah / someone pour it in
E
Make it a dirt dance floor again
Bm
Say your prayers and stomp it out, when they bring that chorus in

F#m E (x3)
I bleed it out digging deeper just to throw it away
D
Just to throw it away
Bm
Just to throw it away
F#m
I bleed it out

F#m
Choppy words and a sloppy flow,
E
Shotgun opera / lock and load,cock it back and then watch it go
F#m
mama help me / i've been cursed, death is rolling in every verse
E
Candy paint on his brand new hearse,can't contain him / he knows he works
D E
Fuck this hurts / i won't lie / doesn't matter how hard i try
F#m
Half the words don't mean a thing and i know I won't be satisfied
D E
so why try ignoring him, make it a dirt dance floor again
Bm
say your prayers and stomp it out, when they bring that chorus in

F#m E (x3)
I bleed it out digging deeper just to throw it away
D
Just to throw it away
Bm
Just to throw it away
F#m
I bleed it out

Bm
I open up these scars
F#m
I’ll make you face this
Bm
I pull myself apart
F#m
I’ll make you face this
Bm
i open up these scars
F#m
i'll make you face this now

F#m – E

F#m E (x3)
I bleed it out digging deeper just to throw it away
D
Just to throw it away
Bm
Just to throw it away
F#m
I bleed it out

OUTRO:

E - -D- Bm (x2)
F#m
I bleed it out

New Divide

Intro : Em G D A x4
Em
I remembered black skies
G D A
The lightning all around me
Em
I remembered each flash
G D A
As time began to blur
Em
Like a startling sign
G D A
That fate had finally found me
C
And your voice was all I heard
A
That I get what I deserve
Em
So give me reason
Em
To prove me wrong
D A
To wash this memory clean
Em
Let the floods cross
G D G D
The distance in your eyes
Em
Give me reason
G
To fill this hole
D A
Connect the space between
C D
Let it be enough to reach the truth and lies
D Em G D A
Across this new divide
Em
There was nothing in sight
G D A
But memories left abandoned
Em
There was nowhere to hide
G D A
The ashes fell like snow
Em
And the ground caved in
G D A
Between where we were standing
C
And your voice was all I heard
A
That I get what I deserve
Em
So give me reason
Em
To prove me wrong
D A
To wash this memory clean
Em
Let the floods cross
G D
The distance in your eyes
G D Em
Across this new divide
Em G
In every loss in every lie
D A
In every truth that you deny
Em G
And each regret and each goodbye
D A
Was a mistake too great to hide
C
And your voice was all I heard
A
But I get what I deserve
Em
So give me reason
Em
To prove me wrong
D A
To wash this memory clean
Em
Let the floods cross
G D G
The distance in your eyes
D Em
Give me reason
G
To fill this hole
D A
Connect the space between
C D
Let it be enough to reach the truth and lies
D Em G D
Across this new divide
A Em G D
Across this new divide
A Em G D A x2 (Em)
Across this new divide

In Between

Capo +1

1. Verse:
C G Am
Let me apologize to begin with
C G Am G
Let me apologize for what I'm about to say
Am G C Am
But trying to be genuine was harder than it seemed
C G Am
And somehow I got caught up in between

2. Verse:
C G Am
Let me apologize to begin with
C G Am G
Let me apologize for what I'm about to say
Am G C Am
But trying to be someone else was harder than it seemed
C G Am
And somehow I got caught up in between

Refrain:
C-G Am
Between my pride and my promise
C-G Am G
Between my lies and how the truth gets in the way
Am G Am C
The things I want to say to you get lost before they come
Am G Am
The only thing that's worse than one is none

3. Verse:
C G Am
Let me apologize to begin with
C G Am G
Let me apologize for what I'm about to say
Am G C Am
But trying to regain your trust was harder than it seemed
C G Am
And somehow I got caught up in between

Refrain:
C-G Am
Between my pride and my promise
C-G Am G
Between my lies and how the truth gets in the way
Am G Am C
The things I want to say to you get lost before they come
Am G Am
The only thing that's worse than one is none
Am G Am
The only thing that's worse than one is none

Bridge:
Dm Am
And I cannot explain to you in anything I say or do or plan,
Dm Am
Fear is not afraid of you, but guilt's a language you can understand
Dm
I cannot explain to you in anything I say or do
(Dm) G
but hope the actions speak the words they can

Refrain:
C-G Am
For my pride and my promise
C-G Am G
For my lies and how the truth gets in the way
Am G Am C
The things I want to say to you get lost before they come
Am G
The only thing that's worse than one is...

Refrain:
C-G Am
...pride and my promise
C-G Am G
Between my lies and how the truth gets in the way
Am G Am C
The things I want to say to you get lost before they come
Am G Am C
The only thing that's worse than one is none
Am G Am C
The only thing that's worse than one is none
Am G Am
The only thing that's worse than one is none

No Roads Left - No Chord

Standing alone with no direction
How did I fall so far behind?
Why Am I searching for perfection?
Knowing it's something I won't find

In my fear and flaws
I let myself down again
All because

[Chorus]
I run
Till the silence splits me open
I run
Till it puts me underground
Till I have no breath
And no roads left but one

When did I lose my sense of purpose?
Can I regain what's lost inside?
Why do I feel like I deserve this?
Why does my pain look like my pride?

In my fear and flaws
I let myself down again
All because
I let myself down
In my fear and flaws

[Chorus]
I run
Till the silence splits me open
I run
Till it puts me underground
Till I have no breath
And no roads left but one
No roads left but one

In my fear and flaws
I let myself down again
All because

I run
And the silence splits me open
I run
And it puts me underground
But there's no regret
And no roads left to run

Holding You

Endless hopes, well
That’s too bad
Smile happy,
Enjoy my pain

Hoping I can find
What we never had
Never holding you
It makes me

(Bridge)
100% is where it lies
Behind the tide
Inside the ocean
Inside your ocean

Frozen is the present past, oh
Made of stone, but breaks like glass, so
Take me now to where I want to go
Thoughts astray but who will know

(Chorus)
In a dream it seems
Just to hold my hand
Shaking the release
Stop me,
Stop me if you can

Endless hopes, well
That’s too bad
Smile happy,
Enjoy my pain

Hoping I can find
What we never had
Never holding you
It makes me










Hands Held High - No Chord


Turn my mike up louder I got to say something
Light weights step to the side when we come in

Feel it in your chest the syllables get pumping
People on the street they panic and start running

Words on loose leaf sheet complete coming
I jump in my mind and summon the rhyme, I'm dumping

Healing the blind I promise to let the sun in
Sick of the dark ways we march to the drum and

Jump when they tell us that they wanna see jumping
Fuck that I wanna see some fists pumping

Risk something, take back what's yours
Say something that you know they might attack you for

Cause I'm sick of being treated like I have before
Like it's stupid standing for what I'm standing for

Like this war's really just a different brand of war
Like it doesn't cater the rich and abandon poor

Like they understand you in the back of the jet
When you can't put gas in your tank

These fuckers are laughing their way to the bank and cashing the cheque
Asking you to have compassion and have some respect

For a leader so nervous in an obvious way
Stuttering and mumbling for nightly news to replay

And the rest of the world watching at the end of the day
In their living room laughing like "what did he say?"

[Chorus:]
Amen
Amen
Amen
Amen
Amen

In my living room watching but I am not laughing
Cause when it gets tense I know what might happen

World is cold the bold men take action
Have to react or get blown into fractions

Ten years old it's something to see
Another kid my age drugged under a jeep

Taken and bound and found later under a tree
I wonder if he had thought the next one could be me

Do you see the soldiers they're out today
They brush the dust from bullet proof vests away

It's ironic at times like this you pray
But a bomb blew the mosque up yesterday

There's bombs in the buses, bikes, roads
Inside your market, your shops, your clothes

My dad he's got a lot of fear I know
But enough pride inside not to let that show

My brother had a book he would hold with pride
A little red cover with a broken spine

On the back, he hand-wrote a quote inside
When the rich wage war it's the poor who die

Meanwhile, the leader just talks away
Stuttering and mumbling for nightly news to replay

And the rest of the world watching at the end of the day
both scared and angry like "what did he say?"

[Chorus x6]

[x6]
With hands held high into the sky so blue,
As the ocean opens up to swallow you.






White Lion
Till Death Do Us Part

Bb F
As we talk the golden m ile
Eb
Down the pretty i sle
F
I know that you are m ine
Gm Bb
And th ere¹s nothing in this wo rld
F
That I know that I won¹t do
Eb
To be near you eve ryday
F
Every hour every mi nute

Refrain:

Gm F Eb
T ake my hand and l et me lead the way

Chorus:

Bb F
All thru your l ife
Gm
I¹ll be by your s ide
Eb
Till death do us p art
Bb F
I¹ll be your fr iend
Gm
My love will never end
Eb-F
Till death do us p art

Verse2:
Bb F
When I wake up eve ryday
Eb
With you lying in my a rms
F
I wonder if I¹m dre aming
Gm Bb
When I l ook into your e yes
F
I just can¹t believe it¹s t rue
Eb
That my heart belongs to y ou
F
Baby you can have it a ll

Refrain:

Gm F Eb
Take my hand and l et me lead the way

Chorus:

Bb F
All thru your l ife
Gm
I¹ll be by your s ide
Eb
Till death do us p art
Bb F
I¹ll be your fr iend
Gm
My love will never end
Eb-F
Till death do us p art

Bridge:
C# F#m
T here¹ll be g ood times
C# F#m
An d there¹ll be bad
C# Bbm G#
But I will s tand beside you wo man
C#
All the way
Ebm
A nd thru the years
G#
As l ife goes on and on

F
When snow will fall on winter nights


I¹ll keep you warm inside


Yeah baby I will


Guitar Solo Chords: Bb-F-Gm-Eb-F Bb-F-Gm-Eb-F

Chorus:
Bb F
All thru your l ife
Gm
I¹ll be by your s ide
Eb-F
Till death do us p art


White Lion
Broken Heart

Am C Am d
Here I st and, a ll alone
A* A*
Trying to fight the pain from a
C E
broken hear t
Am C Am d
Why she l eft me? I don't k now
A* A* C E
It really doesn't matter anymore
F C d
I thought o ur love could last for ever
F C d
But here I stand l ost and all alon e

Chorus:
A* d C d
There is life even after a broken heart, broken
heart
A* d C d
You can fight the pain from a broken heart broken
heart























White Lion

Farewell to you


G D
We'll it's ti me to say goodbye my friend
D
I'm glad you stayed until the end
A G
I hope that you've enjoyed the time we've spent
D
Though I k now that I'll be back again
D
I don't know just how soon my friend
A G
Until we meet again just think of me
D
I'll think of y ou
Chorus:
A
It was e asier to say hello
G
Than to say goodbye
A
Not the b us is leaving once again
G D
I b id farewell to you....oh oh ye ah
D
I rem ember all the fun we had
D
And a ll the tears when times were bad
A G
But y ou were there when we were down 'n' o ut
D
And I kn ow that I will not forget
D
What was written and what was said
A G
And w ho was there when we were not on t op
D
Of the wo rld
Chorus
D
Yes it's t ime to say auf Wiedersehn
D
Say onara 'n' ciao my friend
A G
You'll alw ays have a place within my he art
D
And r ock will come and rock will go
D
The sc ene will change and time will show
A G
But st ill I hope that I'l be there for y ou
D
Be there for m e
Chorus
D
Na na na na na na
D na na na na na na A G na na na na na na na na
















White Lion
When The Children Cry

G D9
Little child
Em Bm7
dry your crying eyes
Csus G
how can I explain
Em D9
the feel you feel inside
G D9
cause you where born
Em Bm7
into this evil world
Csus G
where man this killing man
Em D9
and no one knows just why

C Bm7
what have we become
Em Bm7
just look what we have done
Csus G
all that we destroyed
Em D9
you must build again
Em Bm7
When the children cry
Csus G
let them know we try
Em Bm7
when the children sing
Csus D9
then the new world begins
G D9
Little child
Em Bm7
you must show the way
Csus G
to a better day
Em D9
for all the young
G D9
cause you where born
Em Bm7
for the world to see
Csus G
that we all can live
Em D9
with love and peace
C Bm7
No more presidents
Em Bm7
and all the wars will end
Csus G
one uni ted world
Em D9
under god

Em Bm7
When the children cry
C G
let them know we try
Em Bm7
when the children s ing
C D9
then the new world begins
Lead: (G,D9,Em,Bm7,C,G,Em,D9)2x
C Bm7
What have we become
Em Bm7
just look what we have done
Csus G
all that we destroyed
Em D9
you must build again
C Bm7
no more presidents
Em Bm7
and all the wars will end
Csus G
one united world
Em D9
under god
Em Bm7
When the children cry
Csus G
let them know we try
Em Bm7
when the children fight
Csus G
let them know it ain't right
Em Bm7
when the children pray
Csus G
let them know the way
Em Bm7
cause when the children sing
Csus D9
then the new world begins

Your All I Need
youre all i need

a b c
i know that she's waiting
d a A#
for me to say forever
B#m F#m
i know that i sometimes
G c a
just dont know how to tell her
Bm F# a
i want to hold and kiss her
d Bm
give her my love, make her believe
d
she doesn't know


Chorus:
G Em
youre all i need beside me girl
c d
youre all i need to turn my world
G Em
youre all i need inside my heart
c d
youre all i need when were apart
Em d
youre all that i need

i know that she's always

there when i need her love and

i know that i never

told her how much i love her

i see her face before me

i look in her eyes wondering why
she doesn't know (3x)