BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 20 Maret 2010

Menyulap Ponsel Menjadi Remote Komputer

Capek harus menekan mouse untuk memainkan file multimedia di komputer?
Manfaatkan ponsel Bluetooth Anda sebagai remote control komputer.
Mungkin FMA lebih tepat dibahas sebagai aplikasi pengelola telepon
secara umum. Situs FloAt Mobile Agent (FMA) menyebutkan FMA sebagai
alat pengelola ponsel yang memungkinkan pengguna untuk menangani semua
data pribadi yang tersimpan di dalam telepon mereka, lewat berbagai
jenis koneksi.

Namun FMA memiliki kemampuan lain yang tidak dimiliki banyak aplikasi
pengelola ponsel lainnya: mengubah ponsel jadi remote control komputer.
Pengembang FMA saat ini hanya menargetkan ponsel merk Sony Ericsson,
walaupun ada juga beberapa pengguna yang sudah menguji aplikasi ini
dengan merk ponsel lainnya. FMA dapat digunakan dengan ponsel
Bluetooth, inframerah, bahkan kabel. Namun untuk dapat berfungsi
sebagai remote control yang nyaman, kita hanya akan membahas koneksi
Bluetooth. Apa gunanya remote control dengan kabel, kan?
Berbeda dengan banyak aplikasi remote control lainnya, FMA tidak perlu
dipasang di ponsel. Ini membuat FMA relatif lebih sederhana
dibandingkan pesaing-pesaingnya.
Instalasi

FMA dapat di-download gratis. Anda dapat menemukan link ke halaman
download dari situsnya, atau langsung saja arahkan browser ke alamat
http://fma.sourceforge.net/index2.htm Di sana dapat ditemukan berbagai
file yang dirilis oleh pengembang FMA. File yang harus di-download
bernama fma-2.0-stable-setup.exe berukuran 3,65 MB. Setelah selesai
download klik file ini untuk memulai instalasi. FMA menyediakan banyak opsi saat instalasi. Jika Anda pusing pilihan
apa saja yang harus diambil, beri tanda centang pada semuanya, alias
full install. Installer FMA akan men-download beberapa komponen
tambahan, jadi Anda harus terhubung dengan Internet ketika memasang
FMA. Anda harus me-restart komputer untuk sepenuhnya menyelesaikan
instalasi.

Pilihan instalasi penuh juga men-download kode program yang ditulis
dalam bahasa Delphi, varian Pascal yang dikembangkan Borland. FMA
memang aplikasi open source. Jadi kalau pengguna punya kemampuan teknis
dan pernah belajar Delphi, Anda bisa mengutak-atik kode programnya.
Kalau tidak, sebaiknya Anda tidak mengambil pilihan Download Delphi 6
Source Code.

Setelah restart, langkah berikutnya yang harus diambil adalah
menghubungkan FMA dengan ponsel menggunakan Bluetooth. Ada dua cara
yang bisa dipilih: menggunakan driver dari pembuat peranti (biasanya
dongle) Bluetooth atau memakai native driver.
Komputer yang menjalankan Windows XP Service Pack 1 (SP1) bisa
memanfaatkan driver Bluetooth yang sudah di-bundling dalam Windows
(native). Gunakan cara ini kalau sebelumnya Anda memang sudah
menggunakan driver dari Microsoft tersebut. Digit@l tidak menyarankan
driver Windows karena setting FMA nantinya akan jadi lebih sulit.
Bila Anda menggunakan Windows 98, ME dan 2000 pilihan satu-satunya
adalah koneksi lewat port serial virtual. Cara ini lebih mudah. @
Gombang Nan Cengka

GO TO BALI

Perjalanan

Kami ke pulau Bali tanggal 30 oktober 2009. Perjalanan kami dimulai di sekolah. Jam 8 jum’at pagi kami sudah berkumpul di halaman sekolah. Jam 9 kami di beri pengarahan bagaimana keadaan disana, kami juga diberitahu rutenya yaitu lewat Kabupaten Kediri, Mojokerto, Pasuruan, banyuwangi, kami juga berdoa bersama-sama yang di pandu oleh Bapak, Ibu Guru agar di beri keselamatan sampai ketujuan. Waktu itu pun kami juga meminum obat anti mabuk agar tidak mabuk sewaktu di bus.
Akhirnya jam 10 kami berangkat. Diperkirakan nanti kami Sholat Jum’at di Kabupaten Kediri. Selama perjalanan itu kami berbincang-bincang dan berkenalan dengan teman satu bus, ya maklum satu bus itu itu tidak satu kelas karena kelas kami di pecah dan di bagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing di tempatkan di bus berbeda. kami pun mendapat bus bersama anak-anak 9C. Di dalam bus kami mendengarkan musik ada juga yang karaoke.
Jam setengah 12 kami berhenti di Masjid di Kabupaten Kediri untuk menuaikan Ibadah sholat Jum’at, Untuk anak perempuan menunggu di bus. Kami bergegas untuk berwudlu dan masuk kedalam Masjid agar tidak ramai. Setelah Sholat Jum’at usai ganti anak perempuan untuk manuaikan sholat Dhuhur. Kami kembali ke bus untuk menunggu anak perempuan. Kami pun melanjutkan perjalanan setelah selesai sholat Dhuhur.
Saat melewati kabupaten Bondowoso kami melewati PLTU Paiton. Lampunya sangat indah sekali anak-anak semua memotretnya. Setelah itu kami berhenti di rumah makan Putra Jawa Timur III untuk makan malam. Disanalah kami istirahat karena lamanya perjalanan. Ditemani angin laut yang dingin kami makan dan saling bercanda. Kemudian jam 9 kami melanjutkan perjalanan menuju ke pelabuhan penyeberangan Ketapang untuk menyeberang ke pelabuhan Gilimanuk.
Jam 11 kami sudah berada di atas kapal penyeberangan. Suasananya sangat dingin. Banyak anak-anak di atas kapal yang berfoto. Teman-teman juga banyak yang mengeluh kedinginan karena malam itu suasana sangat dingin sekali tetapi buat saya malam itu sangat sejuk saya saja hanya memakai kaos tanpa memakai jaket. Sungguh indah pemandanhan di tengah laut yang disertai hembusan angin laut yang dingin menyejukan. Kami semua sangat terharu dengan apa yang kami lihat, laut yang biru disertai hempasan gelombang.
Kami sampai di pelabuhan Gilimanuk sekitar jam 12. Kami menunggu bus yang belum turun dari atas perahu. Tak disangka kami sudah menginjakan kaki di atas pulau Dewata ini Pulau Bali yang Indah. Sungguh berdebar-debar rasanya ingin cepat-cepat ke semua tempat pariwisatanya. Dan tak lama kemudian bus-bus rombongan kami semua sudah berkumpul siap untuk melanjutkan perjalanan. kami langsung melanjutkan perjalanan Ke Denpasar, yaitu Ibukota Provinsi Bali yang sekaligus sebagai tempat dimana hotel tempat kami menginap besok malam. Disinilah petualangan kami dimulai…




Perjalanan ke Pantai Sanur

Setelah keluar dari dermaga atau pelabuhan Gilimanuk bus kami melaju kencang membelah hutan yang sangat lebat. Jalannya lurus dan sepi serta sangat gelap gulita hanya disinari oleh lampu bus kami. Suasana yang sunyi ini membuat kami sangat ngantuk. Tak lama semua penumpang bus kami tertidur, Sungguh perjalanan yang sangat jauh.
Sekitar jam setengah 5 waktu Bali, kami sudah berada di kota Denpasar. Kami akan munuju ke pantai Sanur sekaligus untuk menuaikan ibadah sholat subuh. Tak terasa kami sudah berada di pantai sanur.

Pantai Sanur

Kami sampai di pantai Sanur jam setangah 5 waktu bali. Sebelum ke Pantai Sanur kami sholat subuh di Masjid di dekat Pantai Sanur. Kami ke Pantai Sanur jam 5. Di sanalah tempat yang kami tuju pertama kali. Di Pantai Sanur kami melihat matahari terbit. Sayangnya cuaca mendung jadi kami tidak dapat melihat matahari dengan jelas. Teman-teman semua banyak yang bermain di penggir pantai. Aku pun menjadi ikutan untuk bermain air karena asik.

Saya istirahat di tembok karena kelelahan bermain. Saya ditanyai oleh penduduk sekitar asal kami dari mana. Saya pun berbincang-bincang cukup lama. Tak lama teman-teman saya datang menghampiri saya dan ikut berbincang-bincang dengan penduduk sekitar.
Kami kembali ke bus sekitar jam 7 untuk meneruskan perjalanan ke hotel penginapan. Sambil berjalan menuju ke bus kami berfoto-foto. Teman saya pun ada yang mengajak Turis untuk ikut berfoto dengan kami. Sesampainya di bus kami harus menunggu teman yang belum datang. Di bus saya berbincang-bincang dengan Guru saya. Namanya Pak Kalis. Saya di beri crita lucu. Kata Pak Kalis teman saya waktu tidur di bus mengigau dan minta makan pagi, padahal waktu itu masih jam 2 malam. Saya pun langsung tertawa mendengar cerita itu.
Setelah beberapa menit bus kami langsung berjalan menuju Hotel penginapan kami. Di perjalanan saya tidak sabar untuk melihat hotel kami. Teman-teman saya juga tak sabar sampai di hotel. Seperti apa hotel kami?
Ke Hotel I Made Bali

Jam setengah 7 kami rombongan SMPN 3 Tulungagung melanjutkan perjalanan ke hotel I Made Bali untuk Check In. Di perjalanan ke hotel banyak hamparan padi yang luas dan indah. Kami sangat terpaku dengan keindahan tersebut. Sungguh asing buat kami berada di Bali ini. Gedung-gedungnya yang sangat megah-megah. Kami selalu melihat turis asing yang sedang berlari pagi. Tak aneh jika banyak turis Bali kan tempatnya banyak orang dari mancanegara.
Setelah 20 menit kami pun tiba di hotel. Hotel Made Bali terletak di jalan Sempai di, Denpasar Bali. Sampai di sana kami harus menunggu rombongan dari SMPN I T.A untuk Check out. Karena hotel SMP 1 dengan SMP 3 sama. Tapi bedanya mereka berangkat duluan lebih dulu 3 hari sebelum kami berangkat. Jam 8 kami sudah berada di Hotel, kami Check In sambil menghirup nafas sebentar menikmati indahnya Bali. Sungguh besar hotelnya, ada tempat parkir kusus untuk bus. Apa hotel ini kusus untuk rombongan yang banyak seperti kami ini?
Hotelnya nyaman sekali di tempati meskipun biayanya cukup murah tapi sebanding dengan itu. Kamarnya yang lumayan luas dan disediakan TV. Saya sambil menunggu teman yang sedang mandi, saya dan temannya saya berjalan ke lantai atas untuk melihat pemandangan Bali dari atas. Hamparan padi yang luas membuat kami sangat senang. Tak sangka kami sudah berada di hotel yang berada di Bali.
Kira-kira jam 10 pagi rombongan kami akan berangkat menuju ke salah satu tempat wisata yaitu Tanjung Benoa Nusa Dua. Kami langsung cepat-cepat menuju ke bus setelah selesai mandi. Dan tak lama kami pun berangkat.


Perjalanan ke Tanjung Benoa Nusa Dua

Hari itu adalah hari pertama kami di Bali. Terasa asing sekali bangunan-bangunan yang ada di pekarangan rumah warga. Setiap rumah pasti mempunyai pura. Tapi saya sudah menyadari kalau itu memang kepercayaan atau adat di Bali.
Saat rombongan kami berjalan ke Pantai Nusa Dua, ternyata masing-masing bus ada pemandu wisatanya, pemandu tersebut di sewa oleh biro perjalanan kami. Perjalan menjadi mengasikan karena adanya pemandu tersebut. Saat ditengah-tengah perjalanan seluruh penumpang bus disuruh untuk melihat keluar bus. Sungguh aneh ada pohon kelapa yang bercabang 3. Konon katanya barang siapa yang bias melihat pohon tersebut bisa awet muda, Tapi itu semua hanya mitos.
Sekitar pukul setengah 11 rombongan sudah mendekati Pantai Nusa Dua. Di sekitar jalan itu banyak Hotel yang bertaraf Internasional. Saya sangat kagum betapa modernnya bangunan-bangunan itu. Tak lama kemudian kami pun sampai di Pantai Tanjung Benoa Nusa Dua.

Pantai Tanjung Benoa Nusa Dua

Kami tiba di Pantai Tanjung Benoa sekitar pukul 11 WITA. Di Tanjung Benoa suhu sangat panas, tetapi di pantai sangat ramai sekali. Turis asing sangat banyak, turisnya juga tinggi-tinggi sekali. Di pantai pasirnya lembut dan pemandangannya juga indah sekali. Ada yang menyewa perahu untuk pergi ke pulau penyu, berfoto-foto, bercanda, lari-lari, ada juga yang beli minuman. Kami pun mainan air untuk meredam panasnya hari. Hari yang panas membuat kami bermalas-malasan di pinggir pantai. Tapi itu semua sepadan dengan keindahan pantainya yang membuat hati ini menjadi senang.

Jam 12.00 kami disuruh untuk makan siang di Tanjung Benoa. Makanan disana cukup berbeda dengan di jawa tapi enak juga. Pantai Tanjung Benoa memang pantai yang bertaraf internasional. Fasilitasnya lengkap dan mewah. Setelah rombongan puas selesai makan siang, kami istirahat sebentar di dekat bus. Kami berkumpul karena satu kelas itu tidak satu bus kami menceritakan hal-hal pada saat perjalaan tadi. Banyak teman-teman saya yang mengeluh tentang panasnya hari ini. Tapi syukurlah sudah boleh masuk ke bus jadi tidak panas lagi karena bus kami ber- AC. Tak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan. Kali ini kami akan pergi ke Puja mandala


Perjalanan Menuju ke Puja Mandala

Kami pun melanjutkan perjalanan dari Pantai tanjung Benoa ke Puja Mandala. Disana kami akan istirahat sambil menuaikan ibadah sholat dhuhur. Karena waktu sudah menunjuk waktu sholat dhuhur. Di perjalanan banyak anak yang tidur, tidak ada yang mendengarkan pemandu bus. Jelas saja karena mereka sudah kelelahan. Hari ini kan hari pertama dan meraka baru saja malakukan perjalanan yang sangat jauh. Pikir saja Tulungagung-Denpasar betapa jauhnya itu. Kira-kira jaraknya sekitar 250 Km. dan mereka pun kadang di perjalanan tidak istirahat malahan bercanda di dalam bus dengan teman-temanya.
Kira-kira 30 menit kami hampir mendekati Puja Mandala. Sungguh ngantuk dan lelah menjadi satu di dalam tubuh kami meskipun begitu kami tetap bersemangat karena kami tidak akan mensia-siakan waktu di Bali in

Puja Mandala



Akhirnya sampailah kami di Puja Mandala tepat jam 12 siang, tempat yang sejuk dan indah pemandangannya. Di Puja mandala inilah semua tempat ibadah agama-agama di dunia ada di sini. Mulai dari agama Islam. Kristen, Katolik, hindu, dan Budha. Bangunan itu semua adalah Masjid, Gereja, Pura dan Wihara. Puja Mandalah adalah contoh supaya kita tetap menjalin kerukunan dan kebersamaan walaupun beda agama sekalipun. Bangunan-bangunan itu sangat megah sekali, masjidnya yang sangat besar dan tinggi di tambah menara yang indah pula. Bangunan-bangunan itu sangat terlihat rukun, berjajar menjadi bangunan-bangunan yang sangat dicintai oleh pemeluk-pemeluk agamanya.


Disanalah kami menuaikan ibadah sholat. Kami langsung menuju ke masjid, dan langsung mengambil air wudlu. Di Puja Mandala, kami sholat Dhuhur dan Ashar yang di jama’tadim, agar nanti tidak usah sholat lagi. 10 menit kmudian kami selesai menuaikan sholat. Kami pun istirahat sambil makan-makanan yang dijual disekitar Puja Mandala. Sopir bus pun juga tidur-tiduran di atas busnya masing-masing. Sungguh lelah perjalanan tadi malam membuat badan terasa pegal-pegal dan ngantuk. Karena di hotel tadi kami tidak bisa istirahat lama karena harus langsung menuju ke tempat pariwisata.
Waktu sudah menunjukan jam 2 kami harus melanjutkan perjalanan. Jika terlalu lama, nanti tempat pariwisata yang lain tidak bisa di datangi karena keburu malam. Dan akirnya kami berangkat, tempat pariwisata kali ini adalah GWK atau Garuda Wisnu Kencana.


Perjalanan Menuju ke Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Kami akan melanjutkan perjalanaan ke GWK. Tempat nya berada di atas bukit sekitar 100 m dari permukaan laut. Perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Karena jarak tempat dari Puja Mandala cukup jauh. Di perjalanan pemandu wisata menjelaskan tentang patung GWK tersebut. Kaya pemandu wisata sekitar 10 tahun lagi direncanakan akan di renofasi. Patung tersebut akan dibuat yang lebih besar.
Setelah waktu berlalu 1 jam, pemandu bus kami mengatakan kalau sudah berada di area GWK yang lumayan besar, patungnya pun terlihat dari area parker. Bus kami l;angsung mencari tempat parkir. Akirnya anak-anak yang tertidur waktu perjalanan di bangun





Garuda Wisnu Kencana

Akirnya sampailah Kami di tempat tujuan yaitu GWK. Kami langsung turun bus dan langsung menuju ke pintu masuk GWK. Saya pun yang waktu itu tertidur langsung dibangunkan oleh temannya saya. Yah, lumayan jauh berjalan ke pintu masuknya karena parkir bus kami tergolong jauh.
Setelah kami masuk, kami masih harus berjalan menaiki tangga yang lumayan tinggi. Tetapi kami tak putus semangat karena kami penasaran dengan patung GWK tersebut. Teman-teman banyak yang sudah kelelahan tapi kami trus berjalan. Saat kami menaiki tangga teman-teman juga banyak yang berfoto karena situasi untuk berfoto sangat bagus. Dan akirnya sampailah di tempat patung GWK tersebut.

Sungguh indah patungnnya seperti kepala manusia sungguhan. Kami sangat kagum karena sangat besar, kami berfikir berapa lama patung tersebut di buat dan berapa biaya untuk membuat patung tersebut. Karena patung yang di buat itu sangat-sangat indah. Pemandangan dari atas sini pun juga sangat indah karena letak patungnnya yang berada di atas bukit. Jadi hampir sebagian pulau Baki terlihat dari atas sini. Di sekitar samping patung GWK juga ada patung kepala burung yang juga sangat besar. Selama 1 jam kami istirahat di dekat patung tersebut. Bayak yang berfoto-foto disini. Turis-turis juga ada banyak disini. Mereka ada yang mengajak teman kami berfoto bersama.
Karena kami sudah lama berada di GWK kami pun kembali ke bus. Kami melewati sebuah toko baju dan pernak-pernik tentang Patung GWK. Mulai dari gantungan kunci, boneka, baju bergambar, sampai miniatur patung GWK. Setelah kami sampai di bus kami istirahat sebentar sambil menunggu teman-teman yang lain. 15 menit kemudian kami melanjutkan perjalanan.






Perjalanan Menuju ke Joger

Kali ini kami akan menuju tempat untuk membeli pernak-pernik yang paling terkenal di Bali yaitu Joger. Jogger terletak di dekat pantai Kuta. Perjalanan Dari Patung GWK ke Joger membutuhkan waktu sekitar 1 jam setengah, Karena terletak lumayan jauh. Diperjalanan kami melewati bandara Internasional Ngu’rah Rai. Yang sekitarnya banyak hutan bakaunya. Hutan bakau disini masih terjaga kelestariannya, karena masyarakat Bali masih perduli dengan kelestarian utan bakaunya.
Nanti bus kami akan di parkir di suatu tempat yang sudah tetapkan. Karena bus tidak boleh masuk ke sekitar Joger karena kotanya sangat ramai sekali. Saat bus berhenti kami di beri sebuah karcis untuk naik mini bus untuk kendaraan selanjutnya ke Joger. Karena tempat parkir bus dengan Joger sangat jauh sekali. Sekitar 3 Km dari parkir bus.



Joger

Setelah kami sampai di tempat parkir bus kami langsung turun dan langsung menuju ke tempat mini bus. Ketika mini bus sudah penuh kami langsung menuju ke Joger. Di jalan kendaraan yang melintas sangat banyak turis-turis juga banyak yang melintas menggunakan motor. Pertokoan di pinggir jalan sangat banyak, kebanyakan mereka menjual baju.
5 menit kemudian kami sampai di Joger. Lumayan ramai di Joger karena banyak sekali wisatawan. Karena tempat nya yang kecil membuat kami berdesak-desakan untuk masuk. Didalam sangat ramai sekali sampai-samp[ai saya tidak bisa untuk memilih baju. Akhirnya saya ke ruang pernak-pernik yang berada di depan.
Selesai membeli baju dan pernak-pernik kami langsung cepat-cepat keluar karena di dalam sangat panas. Sambil menunggu teman-teman kami berjalan-jalan di sekitar Joger untuk melihat-lihat toko pernak-pernik kalau ada barang yang menarik untuk di beli.
Kami tidak menyangka kalau kami berada di dekat Pantai Kuta. Tapi sayang guru kami tidak mengijinkan kami untuk pergi ke Pantai Kuta. Padahal Pantai Kuta itu kan sangat indah dan semua orang ingin ke Pantai Kuta. Kami semua sangat sedih, karena ke bali kan ingin melihat Pantai kuta juga tetapi tidak di ijinkan. Tak disangka hari mulai sore dan kami harus kembali ke tempat parkir bus kami dengan naik kendaraan umum. Kali ini kami harus menggunakan uang saku kami untuk ongkosnya. Setelah kami sampai di bus kami menunggu teman-teman yang lain sambil istirahat. Sekitar jam 5 kurang kami melanjutkan perjalanan. Karena Joger adalah tempat terakhir singgahan kami jadi kami kembali ke hotel.









Perjalanan Menuju ke Hotel

Lelah dan lapar sudah menghantui kami. Tetapi hilang oleh rasa gembira saat di dalam bus. Pak Sopir kami meminta kami untuk karaokenan dan berjoget. Laju bus pun di perlambat untuk menikmati suasana malam di Bali dan agar saat berjoget anak-anak tidak terjatuh. Sangat baik hati sekali Pak Sopir kami karena biasanya sopir jika terganggu saat mengemudi akan marah tetapi Pak Sopir kali ini sangat senang. Saat teman kami ada yang bernyanyi suaranya seperti Almrhum Mbah Surip dan kebetulan lagu yang dinyanyikan juga lagunya beliau. Karena lagu tersebut Pak Sopir jadi ikut tertawa bersama kami. Sungguh senang dan gembira menyatu di dalam bus kami yang menghilangkan rasa lelah dan lapar.
Akhirnya tak terasa kami sudah sampai di hotel dan ternyata gara-gara laju bus kami yang lambat membuat bus kami datang paling terakir. Tetapi tidak apa-apa meskipun begitu kami tetap senang.



Hotel I Made Bali

Sampai di hotel sekitar pukul setengah 7 sore. Kami langsung ke kamar kami masing-masing. Kami mandi dan langsung menuju ke tempat makan untuk makan. Setelah makan kami bercanda dan kumpul-kumpul di halaman hotel untuk menikmati malam yang indah ini. Listrik yang mati membuat malam ini semakin indah. Di hotel suasananya sangat gelap gulita. Sejak kami selesai makan listrik di hotel padam dan hingga jm 8 mulai menyala lagi. Saya dan teman sekamar saya jalan-jalan keliling hotel. Sekitar pukul setengah 10 kami kembali ke kamar untuk istirahat. Kami tertidur sekitar jam 11 malam.
Kami terbangun sekitar pukul setengah 5 pagi dan langsung mandi. Sesudah mandi kami berjalan-jalan ke tempat makan untuk melihat sudah waktunya makan apa belum karena semalam kami makan tidak terlalu banyak. Karena terlihat kasihan kami dimasukan ke ruang makan milik guru. Sebetulnya kami malu tapi gimana lagi namanya orang kelaparan jadi ya masuk saja. Akhirnya kami bisa makan juga. Setelah makan kami di ajak ngobrol oleh Guru-guru yang kebetulan juga kenal akrab dengan kami. Kami bercerita dan saling tanya jawab tentang perjalanan kemarin. Saya juga tertawa-tawa mendengar cerita Guru kami.
Sekitar jam 8 kami harus bersiap-siap. Karena kami akan menuju ke tempat pusat kerajinan Batik Galuk Celuk. Yang berada di hamper 1 jam lebih dari Hotel kami.


Perjalanan Menuju ke Batik Galuk Celuk

Kami berangkat dari hotel sekitar jam setengah 9 pagi. Karena tempatrnya yang lumayan jauh membuat kami harus bersabar. Pemandu wisata kami bercerita tentang adat istiadat di bali agar kami tidak jenuh waktu perjalanan. Pemandu wisata pun mengajak tebak-tenakan, dan juga mengajak kami untuk berkaraoke bersama.
Saya bingung kenapa dalam perjalanan di bali ini saya tidak menemukan sekolah SD maupun SMP. Teman-teman saya pun langsung bertanya kepada Pemandu Wisata. Kata Pemandu sekolahan-sekolahan itu berada di dalam gang-gang dan tidak berada di pinggir jalan raya. Kami langsung bingung kenapa begitu tetapi saat mau bertanya kami sudah sampai di tempat tujuan jadi tidak tahu.


Batik Galuk Celuk

Kami sampai di Batik Galuk Celuk sekitar jam setengah 10. Kami langsung masuk kedalam dan melihat-lihat. Di dalam ada banyak bangunan-bangunan adat bali. sebagian besar terdapat ukiran-ukiran di setiap bangunan itu dan kebanyakan berasal dari bahan kayu. saya sangat kagum dengan tempat ini dari depan Batik Galuk Celuk ini terlihat kecil namun setelah masuk kedalam sungguh besar sekali.
Setelah selesai melihat-lihat bangunan, kami pergi ke tempat penjualan batik-batik. Didalam sudah banyak yang melihat-lihat. Jenis-jenis dan bahan batik juga banyak sehingga teman saya membeli juga bingung mana yang di beli. Karena di dalam sangat panas saya keluar dan duduk-duduk di dekat bus. Tetapi teman saya tetap didalam untuk memilih batik, katanya untuk oleh-oleh yang di Tulungagung.
Karena lama menunggu jadi saya tidur-tidur di dalam bus. Tak lama kemudian teman-teman semua berdatangan. Katanya disuruh kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan. Setelah ini kami akan pergi ke Putra Barong. Untuk melihat pementasan dram


Perjalanan Menuju ke Putra Barong

Kami berangkat dari Batik Galuk Celuk sekitar jam setengah 10 karena pementasannya jam 10 jadi kami cepat-cepat menuju ke Putra Barong. Di perjalanan bus melaju cepat agar kami tidak ketinggalan pementasan. Kami sangat ingin tahu pementasan apa yang ada di Putra Barong. Pemandu Wisata pun menceritakan apa saja yang akan di pentasan. Karena cerita tersebut kami jadi tidak sabaran untuk menunggu sampai di Putra Barong.
Akhirnya tepat jam 10 kami sudah sampai di Putra Barong. Syukurlah pementasannya belum di mulai jadi kami tidak terlambat untuk melihatnya. Setelah bus selesai parkir kami langsung turun dan menuju ke tempat Pementasannya.


Putra Barong


Setelah kami sampai, kami langsung turun Bus dan langsung manuju ke tempat pementasan. Kami harus cepat-cepat mencari tempat duduk agar tidak kehabisan tempat duduk Karena yang melihat lumayan sangat banyak. Saat pementasan mau di mulai saja banyak orang sudah kehabisan tempat duduk. Jadi mereka berdiri di tempat paling atas karena terdapat tempat yang lumayan luas tapi tidak ada tempat duduknya.
Setelah lama menunggu akirnya pementasan dimulai. Saya sebetulnya bingung dengan urutan ceritanya. Tapi tarian dan dramanya membuat orang tertawa. Saya dan teman-teman pun ikut tertawa terpingkal-pingkal. Karena dramanya yang sangat lucu. Tetapi saat adegannya mulai habis. Dramanya menjadi sangat seram. Orang-orang menusuk dirinya sendiri, tapi itu semua tidak sungguhan.
Saya mulai mengerti ceritanya saat di beri selembaran kertas. Yang berisi alur cerita tersebut. Ternyata ceritanya tidak serumit yang saya pikirkan.
Karena pementasannya sudah selesai jadi kami kembali ke bus dan melanjutkan perjalanan. Setelah ini kami akan menuju ke toko pernak-pernik Shadewa.







Perjalanan Menuju ke Shadewa

Sekitar jam 11 kami berangkat ke toko Shadewa. Disini terdapat berbagai pernak-pernik dan terdapat seni tenun dari Bali. di perjalanan banyak dari teman saya yang tidur, mereka tidak mendengarkan apa yang di bicarakan oleh Pemandu Wisata. Jelas saja sejak pagi mereka tidak istirahat tadi malam pun mereka banyak yang tidak tidur. Guru-guru kami pun banyak yang jengkel dengan ulah teman-teman saya. Mereka baru bisa tidur sekitar jam 1 malam. Sehingga pagi ini atau siang ini mereka merasa ngantuk dan tidak bisa menikmati pariwisata ini.
Sekitar jam setengah 12 kami sudah hamper mendekati Shadewa. Teman-teman yang tidur di bangunkan semua. Stelah 5 menit kami pun seudah sampai di Shadewa.







Shadewa

Kami sampai di Shadewa sekitar jam setengah 12 lebih. Kami pun langsung turun dan masuk ke toko itu. Di dalam berisi aneka pernak-pernik asli dari Bali. Mulai dari patung, gatungan kunci, hingga lukisan. Disini juga terdapat baju asli dari Shadewa. Saya bingung mau membeli, disini banyak sekali yang saya sukai tetapi saya lebih memilih ke gantungan kunci. Shadewa ini katanya masih baru buka, toko ini baru didirikan jadi tidak semua orang mengetahuinya dan tempatnya yang cukup jauh dari keramaian wisatawan. Di Shadewa juga terdapat kerajinan tenun, petenunnya juga sudah mahir menenun terlihat dari cara mereka menenun. Salah satu dari teman saya mencoba menenun tapi hasilnya kurang dari rata-rata. Namanya saja tidak bisa menenun jadi hasilnya jelek.
Setelah semua selesai bebelanja kami pun langsung naik bus lagi. Di dalam bus kami saling memperlihatkan hasil belanja kami, ada yang tertawa karena ada anak membeli patung yang lucu. Tak disangka ternyata Pemandu Bus kami juga membeli pernak-pernik, pemandu tersebut membeli kalung yang sangat indah, karena bagus teman saya rela kembali ke toko unuk membeli kalung tersebut. Di Shadewa harganya cukup miring, membuat banyak anak yang membeli disini. Ada teman kami yang berbelanja cukup banyak katanya untuk oleh-oleh. Setelah dirasa sudah siap berangkat kami pun berangkat menuju ke tempat persinggahan selanjutnya. Kami akan singgah di pusat oleh-oleh Cening Ayu. Di Cening Ayu Kami juga akan makan siang dan istirahat sebentar untuk melepas lelah.


Perjalanan Menuju ke Cening Ayu

Kami ke Cening Ayu sekitar jam 12 lebih. Di sana nanti kami akan membeli oleh-oleh makanan khas Bali. Di perjalanan kami saling canda tawa membicarakan belanjaan kami. Pemandu Wisata pun juga tidak ketinggalan dengan pernak-perniknya. Sambil menerangkan sejarah Bali Pemandu tersebut juga memberitahu bahan-bahan dari pernak-pernik. Kata Pemandu bahannya juga ada yang berasal dari Jawa Timur. Kebanyakan bahan-bahan Impor, karena di Bali masih kurang sumber daya alamnya. Yang membuat kami penasaran, kenapa toko Shadewa tadi sepi pengunjung padahal di sana lengkap dan dekat dengan jalan yang selalu di lintasi wisatawan.
Karena kami hampir sampai jadi kami bersiap-siap turun. Nanti di sana kami akan di bagi menjadi dua bagian. Bagian satu adalah bus 1, 2, dan 3, mereka akan makan siang dulu setelah kami sampai dan dan bagian dua bus 4, 5, dan 6 membeli oleh-oleh. Setelah bagian satu sudah selesai makan siang dan kami sudah berbelanja ganti kami yang akan makan siang dan mereka berbelanja. Tak lama kemudian kami sudah sampai di Cening Ayu.



Cening Ayu
Pusat Jajanan Bali

Setelah kami sampai di Cening Ayu kami langsung turun dan mengambil posisi masing-masing. Saya yang berada di bus 6 lebih dulu berbelanja dan mereka yang berada di bus 1 lebih dulu makan siang. Kami langsung masuk ke toko dan memilih jajanan. Di dalam banyak sekali jajanan dari yang minuman sampai makanan. Di Cening ayu juga ada makanan yang hampeir sama dengan makanan yang ada di Jawa. Makanan tersebut sama-sama dibungkus dengan daun jagung tapi isi makanan tersebut tidak sama dengan makanan Jawa. Di Cening Ayu juga boleh mencicipi makanan-makanan tersebut. Minuman di Cening Ayu juga ada banyakm, minuman yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya. Yang berbahaya adalah minuman yang mengandung alkohol, tapi tidak di sediakan bagi kami karena kami dilarang untuk minum minuman yang beralkohol. Disini harga jajananya cukup murah kisaran Rp 10.000,- hingga Rp 30.000-.
Setelah kami selesai berbelanja kami pun pergi ke tempat makan siang. Tempatnya berada di belakang toko. Makanannya banyak pilihan yang dapat menggoda perut kami. Pada waktu makan teman saya yang jail memotret anak yang sedang makan dan ekspresi anak itu lucu jadi membuat kami tertawa. Setelah kami selesai makan kami duduk-duduk di pinggir bus ada juga yang tidur-tiduran juga.
Sekitar jam 2 kami disuruh kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan. Setelah ini kami akan menuju ke Monumen Perjuangan Rakyat Bali.


Perjalanan Menuju ke Monumen Perjuangan Rakyat Bali

Dalam perjalanan ini kami akan melihat monument perjuangan rakyat Bali untuk mengusir bangsa Portugis dari Pulau Bali. Kira-kira perjalanan akan memerlukan waktu 1 jam, sehingga kami harus cepat-cepat berangkat agar hari ini tempat wisata yang akan kami kunjungi bisa terlampaui. Pemandu wisata kami menceritakan tentang monument itu. Sungguh besar dulu perjuangan rakyat bali untuk mengusir penjajah. Karena perjuangan itulah monumen ini di bangun.
Setelah 1 jam kami sudah sampai di monumen Perjuangan Rakyat Bali ini. Tetapi kami harus masih berjalan jauh karena monument tersebut di tengah-tengah taman yang sangat luas.


Monumen Perjuangan Rakyat Bali




Setelah kami sampai di Monumen Rakyat Bali, bus kami di parkir di pingir jalan raya disini tidak di sediakan tempat parkir kusus. Sesudah turun dari bus kami berjalan menuju Monumen tersebut. Monumen tersebut berada di tengah-tengah taman yang sangat luas sekali. Hampir 20 kalinya alun-alun Tulungagung. Manumen tersebut sangat tinggi sekali dan lebar membentuk lingkaran.

Didalam monument tersebut ada foto-foto dan rekayasa pertempuran rakyat bali dengan penjajah. Terdapat juga kolam dan ditengah-tengahnya ada tangga melingkar yang terbuat dari kayu. Jika tanga tersebut di naiki kita bisa mencapai lantai yang atas. Di lantai atas terlihat pemandangan pulau Bali yang sangat indah, Bus kami pun juga terlihat dari atas. Saya berfikir, berapa lama membuat monument yang megah ini, monumemmya saja terbuat dari batu kali yang dibentuk balok-balok dan disusun secara teratur.
Disini teman-teman saya banyak yang berfoto dengan ukiran-ukiran yang ada. Ukiran tersebut bertulisan memakai huruf Bali asli, tetapi jika dilihat sungguh-sungguh tulisan tersebut hampir sama dengan tulisan di Jawa.
Karena sudah waktunya kami melanjutkan wisata ini jadi kami kembali ke bus. Setelah dirasa sudah lengkap kami pun berangkat. Setelah ini kami akan pergi ke Kintamani.


Perjalanan Menuju Ke Kintamani

Kami mulai melanjutkan perjalanan sekitar jam 3 lebih. Kali ini merupakan perjalanan yang cukup lama karena tempatnya cukup jauh sekali. Kintamani terletak diatas gunung dan harus melewati jalan yang berliku-liku. Kiri-kanan hanya ada pepohonan jarang sekali rumah penduduk terlihat. Ini di karenakan wilayah ini merupakan daerah tebing dan daerah yang amat sepi. Tak terlihat satu pun pengendara motor yang berani melintas sendirian. Bus kami pun juga tertinggal lumayan jauh. Karena terhenti oleh lampu lalu lintas dan terhenti cukup lama sekali. Di dalam bus suasana sangat sepi, kata pemandu melintas di daerah ini tidak boleh ramai. Nanti mengganggu dewa-dewa yang ada di sekitarnya, itu hanya kepercayaan rakyat bali saja.
Kami pun sampai dengan wajah yang sedikit sedih, karena cuacanya tidak mendukung tetapi kami tetap bersemangat melihat keindahan dari Kintamani.


Kintamani


Saat kami sampai kintamani cuaca sudah tidak mendukung. Awan sudah berwarna hitam siap untuk menjatuhkan air, tetapi tidak mematahkan semangat kami untuk melihat kindahan Kintamani. Sesudah turun dari bus kami masih harus berjalan kurang lebih 200 meter untuk mencapai tempat melihat kindahan Kintamani.
Tak lama kami sudah sampai di tempatnya, disana bayak sekali pejual makanan dan pernak-pernik. Kintamani adalah suatu tempat yang berada di seberang danau. Di sana terkenal dengan upacara pemakamannya, orang yang sudah meninggal tidak di bakar seperti halnya upacara di Bali (Ngeben) Tapi justru di taruh di bawah pohon yang sudah di keramatkan. Mayat dari orang yang meninggal itu hanya dibungkus oleh kain dan di taruh begitu saja. Karena pohon tersebut bau tak sedap yang berasal dari mayat itu tidak tercium, Karena sudah di serap oleh pohon tersebut (Ilmiah). Tapi mnurut kpercayaan bau itu hilang karena di ambil oleh penunggu dari pohon tersebut.
Kami disana saling berfoto-foto, tak disangka terjadi hujan kami pun langsung berlari ke tempat parkir bus yang jauh. Banyak dari kami yang basah kuyuh terkena hujan yang sangat lebat ini. Saya pun berteduh di sebuah gedung yang tinggi. Setelah hujan mulai tak lagi lebat saya dan teman-teman berlari kearah bus kami. Karena hujan kami akan langsung melajutkan perjalanan. Setelah semua lengkap kami pun melanjutkan perjalanan.



Perjalanan Menuju ke Pasar Sukowati

Selanjutnya kami akan pergi ke Pasar Seni Sukowati, kira-kira membutuhkan waktu 1 jam Dari Kintamani. Sepanjang perjalanan kami terus diguyur hujan yang lebat kami berdoa agar nanti di Pasar Sukowati tidak terjadi hujan. Tak berapa lama hujan pun sudah reda kami semua sangat senang bisa membeli oleh-oleh di pasar seni Sukowati karena di pasar inilah harga bisa nego/ditawar. Jadi pwergi ke pasar ini harus pandai-pandai menawar barang jika tidak ingin mendapat harga yang mahal.
Karena kehujanan tadi kami kedinginan di dalam bus dan membuat kami menggigil. Tapi syukurlah kami sudah sampai di pasar seni ini. Yang bajunya basah pun langsung ganti baju agar tidak masuk angin. Anak-anak yang sudah ganti baju langsung menuju ke Pasar yang berada di antara rumah-rumah penduduk.










Pasar Seni Sukowati




Pasar Seni Sukowati yang kami singgahi adalah Pasar Seni Sukowati yang ke 5 atau pasar Seni Sukowati yang terbaru. Karena Pasar Seni Sukowati yang lainnya pasti ramai, jadi rombongan kami memilih pasar ini karena sepi. Kami langsung berjalan menuju ke pasar yang berada di antara rumah-rumah penduduk.
Setelah sampai kami langsung memilih barang yang ingin di beli. Saya pun dengan teman saya memilih membeli baju karena disini rata-rata harga bajunya kisaran Rp 10.000,- hingga Rp 20.000,-, jadi cukup murah untuk di beli. Di pasar ini juga terdapat lukisan-lukisan, tas, dompet, kalung, sepatu, dsb. Saya tidak ketinggalan dengan momen ini setelah saya menemukan barang saya cari saya langsung menawarnya. Saat tawar-menawar itulah bagian yang saya sukai, karena kita bisa menentukan harga yang mampu kita beli. Teman-teman saya juga banyak yang sudah saling tawar-menawar ada juga yang sudah mendapatkan barang yang mereka inginkan. Di pasar seni ini kami mempunyai banyak sekali waktu. Sekitar 2 jam lebih jadi kita tidak perlu tergesa-gesa.
Karena hari mulai malam kami langsung kembali ke bus. Di Pasar Sukowati ini lah wisata untuk hari ini berakir. Ketika semua sudah naik bus, kami langung berangkat bus kami memilih untuk berangkat belakangan karena kami akan mengadakan perpisahan dengan Pemandu Bus kami karena besok mereka tidak bisa memandu kami lagi. Besok di Bali akan ada upacara adat dan mereka juga akan mengikuti upacara tersebut.




Perjalanan Menuju ke Hotel I Made Bali

Inilah perjalanan terakir kami menuju ke Hotel karena besok adalah hari terakir kami berada di Bali. Besok setalah dari danau Bedugul tempat pariwisata terakir kami, kami semua tidak kembali ke hotel kami akan langsung kembali ke Tulungagung.
Karena besok hari terakir dan hari perpisahan kami dengan Pemandu bus maka kami satu bus karaokenan hingga meramaikan bus. Pemandu bus kami pun ikut-ikutan, suasananya sangat meriah. Bus kami berjalanan sangat lambat dari sebelumnya agar kami tidak cepat sampai ke hotel. Kernet bus yang sebelumnya tidak mau menyumbang lagu sekarang jadi mau menyumbang. Teman-teman saya pun juga semuanya ikut bernyanyi bersama-sama, Sungguh perpisahan yang sangat menyenangkan.
Setelah dirasa mau sampai dengan hotel, pemandu menyanyikan lagu perpisahan yang sangat menyentuh. Teman-teman semua berfoto dengan pemandu wisata dengan di ikuti alunan suara pemandu yang sangat indah, Lagunya pun membuat kami semua sedih. Setelah selesai menyanyikan lagu tersebut pemandu langsung berpamitan dengan menyampaikan salam perpisahan sambil sedikit mengeluarkan air mata, karena terharu dengan suasana yang sangat mengharukan.
Setelah kami sampai di hotel dan siap untuk turun kami semua bersalaman satu-persatu untuk saling mengucap salam perpisahan. Kami sampai di hotel sekitar jam 7 dan nanti sekitar jam 8 ada pentas karaoke di hotel yang sudah di persiapkan oleh biro perjalanan kami.



Hotel I Made Bali

Setelah kami sampai di hotel masing-masing dari kami menuju ke kamarnya masing-masing untuk mandi dan istirahat kami melanjutkan untuk makan malam. Semua anak-anak yang sudah selesai mandi bergegas menuju ke tempat makan yang berada di belakang hotel. Kami saling bercanda ria di belakang sambil menikmati hidangan yang sudah di siapkan. Di iringi musik dari panggung yang ada di depan, makan malam semakin seru dan nikmat serasa di rumah sendiri.
Setelah selesai makan kami menuju ke panggung yang berada di depan hotel untuk melihat pentas karaoke. Setiap kelas diharap menampilkan satu pertunjukan yang bagus. Biro kami juga mendatangkan penyanyi dangdut. Banyak sekali anak-anak yang menjoget di depan panggung sambil di iringi oleh musik-musik yang kas dengan kota tulungagung. Tak disangka pemandu kami juga bernyanyi, suaranya sangat bagus sekali. Semua anak-anak berdiri dan melambaikan tangannya.
Hari mulai larut, pentas tersebut akhirnya di bubarkan oleh Kepala Sekolah dan menyuruh anak-anak untuk kembali ke kamarnya masing-masing untuk mengemasi barang-barangnya agar besok tidak terlambat untuk pulang. Sekitar jam 11 malam guru-guru kami berkeliling untuk menyuruh anak-anak tidur.
Pagi harinya kami langsung mandi dan berkemas-kemas dan menuju bus untuk meletakkan barang-barang kami di bus. Kami langsung menuju ke tempat makan untuk makan pagi. Setelah makan kami mengobrol dengan teman-teman dan berjalan-jalan ke pinggir jalan raya untuk melihat suasana pagi di Bali. Akhirnya jam 8 kami di suruh masuk ke bus untuk menuju ke tempat pariwisata. Tempat yang akan kami datangi adalah Tanah Lot atau disebut juga Pura di Tengah Laut.


Perjalanan Menuju ke Tanah Lot

Kami berangkat dari jam 8 pagi, perjalanan ini hanya membutuhkan waktu 30 menit. Di jalan-jalan kendaraan yang melintas tergolong sepi karena adanya upacara adat. Kebanyakan orang-orang berjalan kaki dan memakai baju putih. Mereka menuju ke Pura yang dekat dengan rumah mereka masing-masing. Bus bisa melaju kencang adanya jalan yang sepi ini dan memilih jalur utama agar cepat sampai. Di bus terasa sepi karena tidak ada pemandu wisata biasanya kami saling bercanda dan saling bertanya tentang adat di Bali. Semua teman-teman saya terlihat bosan ada yang biasanya aktif bertanya ke pamandu menjadi hanya melamun saja. Padahal di bus kami sudah di hibur dengan film yang sudah di putar di televisi bus. Sungguh bosan perjalanan kali ini.
Tak begitu lama kami pun sudah mendekati daerah Tanah Lot. Teman-teman pun langsung terlihat ceria kembali yang sebelumnya terlihat lesu. Setelah bus memasuki area parkir kami semua bersipa-siap untuk turun, bus kami berhenti di depan jalan menuju ke Tanah Lot. Kami langsung turun dan menunggu pengumuman selanjutnya.











Tanah Lot

Sekitar jam setengah 9 lebih kami sampai di Tanah Lot. setelah bus berhenti kami langsung turun dari bus yang berada di depan pintu masuk ke Tanah Lot. Kami masih harus menunggu bus lain yang masih belum datang. Sekitar jam 9 kami sudah bisa masuk kedalam Tanah Lot. Kami masih harus berjalan sekitar 300 M dari tempat parkir bus karena tempatnya yang jauh.
Tetapi sayang ombaknya tinggi jadi kami tidak bisa mendekat ke Puranya tersebut tetapi sudah bisa dinikmati dari tempat jauh. Banyak teman kami yang saling berfoto Turis-turis pun juga banyak yang di ajak berfoto. Saya sendiri dan teman-teman saya hanya duduk-duduk di batu karang yang ada di pingir pantai. Yang paling membuat kami tertawa adalah waktu teman-teman dari bus lain terkena ombak yang sangat besar mereka menjadi basah. Mereka tidak tahu bahwa ada ombak besar yang datang, turis-turis juga menertawakan mereka. Setelah terlalu lama kami kembali ke bus.
Di sepanjang perjalanan kembali ke bus banyak anak-anak yang membeli pernak-pernik di toko-toko di pinggir jalan. Sangat banyak macamnya hingga teman kami bingung mau membeli apa. Setelah sampai di bus kami langsung masuk karena akan melanjutkan pariwisata. Kami akan menuju ke Danau Bedugul.

Perjalanan Menuju ke Danau Bedugul

Kami memulai perjalanan sekitar jam 11 siang. Dalam perjalanan ini kami semua tidur untuk menghilangkan rasa bosan. Di sepanjang perjalanan kami melewati hutan-hutan, kebanyakan berkabut jadi pemandangan tidak cukup terlihat jelas. Cuacanya tak begitu panas disini karena mendung.
Sekitar jam 12 kami sudah sampai di Danau Bedugul. Setelah bus mendapat tempat parkir yang nyaman kami semua turun dan manuju ke Danau yang berada 200 m dari temapat bus kami parkir.



Bedugul

Pemandangan di Danau Bedugul sangat indah sekali. Banyak sekali kapal-kapal yang di tambatkan. Sekali menyewa kapal untuk berputar mengelilingi Danau kita harus membayar sekitar Rp 100.000,- cukup mahal buat kami semua tetapi sepadan dengan apa yang di tunjukan. Anak-anak yang lain berjalan-jalan ke sekitar Danau yang ada rumput-rumput hijaunya. Ada juga anak yang menyewa pancing untuk memancing di Danau. Kami satu kelompok hanya tidur-tidur di atas rumput hijau tersebut sambil menikmati pemandangan yang ada.
Karena waktu sudah jam 1 kami menuju ketempat makan. Banyak anak yang sudah makan terlebih dahulu. Ternyata kamilah yang terakir makan karena tadi setelah datang mereka langsung munuju ke tempat makan. Setelah selesai makan kami kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan.
Tempat inilah tempat pariwisata yang terakir kami kunjungi setelah ini kami akan melakukan perjalanan menuju ke Pelabuhan Gilimanuk untuk menyeberang ke Pulau Jawa.


Perjalanan Menuju Ke Pelabuhan Gilimanuk

Kami memulai perjalanan sekitar jam setengah dua siang. Perjalanan ini membutuhkan waktu yang sangat lama sekali diperkirakan kami akan sampai sekitar pukul 6 sore di Pelabuhan.
Setelah dari Bedugul kami akan melewati sebuah gunung yang sangat tinggi. Puncak dari gunung tersebut tidak terlihat, gunung tersebut berada di dekat Bedugul. Sewaktu bus sudah melewati hutan yang sangat lebat jalan menjadi berkelok-kelok tajam. Saat beberapa lama kami berada di puncak jalan di sana suasana sangat berkabut sekali, jalanan menjadi basah dan licin. Suasana dalam bus itu sangat tegang sekali jalanan yang berkelok-kelok tanjakan yang curam dan jalanan yang sangat licin membuat bus kami sangat sunyi. Kabutnya seperti hujan gerimis ini di karenakan tempatnya yang berada di ketinggian.
Setelah kami melewati gunung tersebut kami akan istirahat di masjid di wilayah penduduk yang beragama islam. Disana kami akan istirahat dana menuaikan Ibadah sholat Dhuhur dan Asyar. Banyak anak-anak yang pusing dan mual-mual setelah melewati gunung tadi, di Masjid tersebut anak-anak yang pusing di beri pertolongan. Setelah lama berada di masjid kami akhirnya melanjutkan perjalanan. Di dalam perjalanan banyak anak-anak yang tidur karena lelah. Di perkirakan kami nanti akan singgah di suatu pantai yang berada di jalur perjalanan kami.





Pantai Lovena



Sekitar jam setengah 4 sore kami berhenti di Pantai Lovena. Di pantai inilah tempat istirahat yang cocok, karena pemandangan yang sangat indah dan banyak sekali penjualnya. Kebanyakan disini penjual buah klengkeng. Biro kami membagikan buah klengkeng untuk di makan. teman-teman saya banyak berfoto dan saling bermain di pinggir pantai yang indah ini ada juga yang hanya duduk-duduk di atas beton pembatas. Di samping pantai ada tebing yang lumayan tinggi yang membuat pantai ini menjadi semakin indah.
Sekitar jam setengah 5 kami melanjutkan perjalanan ke Paelabuhan Gilimanuk. Suasana di dalam bus sangat sunyi anak-anak banyak yang tidur.
Sekitar jam setengah 5 kami sampai di Pelabuhan Gilimanuk. Disana sangat sepi hanya ada penjual-penjual makanan saja.









Gilimanuk


Pemandangan di pelabuhan sangat indah pada waktu sore hari. Kami naik ke kapal feri sekitar jam 6 karena tadi kami masih harus antri untuk masuk ke kapal. Pemandangan matahari terbit dari kapan feri sangat indah. Tak begitu lama bulan pun muncul memperlihatkan sinarnya yang indah. Ombak laut lumayan tinggi yang mengakibatkan kapal kami di bergoyang-goyang di atasnya. Penyeberangan ini memerlukan waktu lebih dari setengah jam.
Jam 8 malam kami sudah mendarat di Pelabuhan ketapang di pulau Jawa. Tak disangka kami sudah berada di pulau jawa tanah kelahiran kami. Kami selanjutnya akan berhenti di rumah makan untuk makan malam.







Perjalanan Menuju ke Tulungagung

Setelah dari Pelabuhan ketapang kami langsung menuju ke rumah makan. Disana kami makan malam bersama. Kami melanjutkan perjalanan sekitar pukul 9 malam. Kami memerlukan 7 jam perjalanan untuk sampai di Tulungagung. Kahirnya kami pun semua tidur agar tidak pusing waktu perjalanan.
Sekitar jam 4 kami sampai di Kab. Kediri untuk menuaikan ibadah Sholat Shubuh. Di sana kami sangat ngantuk sekali dan tidaj tahu bahwa kami sudah berada di Kab Kediri. Kami saling bertanya-tanya akhirnya kami di beri tahu oleh Guru kami. Kami langsung kaget setelah kami di beri tahu kalau kami sudah berada di Kab Kediri. Jelas saja kami semalaman tidur terus.
Kami menuju ke Tulungagung sekitar jam 5 pagi. Perjalanan ini hanya butuh waktu 1 jam saja. Kami semua saling bercanda di dalam bus karena waktu perjalanan tadi malam ada salah satu dari teman kami yang mengigau. Anak itu menjadui bahan pembicaraan kami.
Jam 6 kurang kami sampai di tulungagung. Setelah sampai di SMPN 3 tulungagung kami langsung turun dan saling menunggu jemputan dari oran tua.


Inilah perjalanan kami selama berada di Pulau Bali. Sangat mengesankan sekali kami jadi ingin kembali ke sana sekali.